Lembaga Adat Kerajaan Galuh Pakuan, Kembangkan Bisnis Berbasis Peradaban Nusantara

Lembaga Adat Kerajaan Galuh Pakuan, Kembangkan Bisnis Berbasis Peradaban Nusantara
KONSEP BISNIS: Raja Adat Galuh Pakuan, Evi Silviadi memiliki konsep bertajuk Membangun Tatanan Bisnis berbasis Peradaban Nusantara. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Mengangkat Komoditas Unggulan

SUBANG-Lembaga Adat Kerajaan (LAK) Galuh Pakuan memilik konsep bertajuk Membangun Tatanan Bisnis berbasis Peradaban Nusantara. Di dalamnya ada hubungan bisnis perdagangan yang dibalut Kebudayaan Nusantara. Kerjasama dengan berbagai negara.

“Dalam perdagangan tersebut akan mengangkat komoditas unggulan Subang yang dibutuhkan oleh negara yang bersangkutan yang dibalut Kebudayaan (Nusantara),” ungkap Raja Adat Galuh Pakuan, Evi Silviadi.

Kata Evi visi dari kerjasama antar negara ini pun meliputi pelatihan kepada pemuda Subang supaya cerdas, kuat dan mandiri.

Baca Juga:Marry Mariam, Ajak Ibu Menjadi PendidikSelamat Datang Komisioner KPU Kabupaten Subang Periode 2018-2023

“Sekalian memberikan pelatihan kepada pemuda untuk menghadapi permintaan pasar di negara-negara Eropa yang cukup besar,” imbuhnya.

Konsep tersebut akan mudah diterapkan apabila mendapat dukungan dari pemerintah baik legislatif maupun eksekutif. Dari legislatif, akan didorong oleh caleg DPRD Subang, Noviyanti Maulani.

Mengenai hal tersebut, kata Evi, sedikitnya 7 negara menyatakan dukungan secara moril kepada Noviyanti Maulani untuk mewujudkan konsep tersebut. Dukungan ini merupakan kelanjutan dari ketertarikan konsep kerja sama antar negara yang disosialisasikan LAK Galuh Pakuan dalam safari ke beberapa negara Asia dan Eropa oleh Duta LAK Galuh Pakuan, Madrim Kusumah Andhini.

“Saya katakan kemarin setelah Belgia tertarik, kemudian menyusul beberapa negara Eropa dan Asia lainnya. Bahkan seorang pengusaha Singapura, Chee Yeng Ng yang menangani perusahaan di Singapura dan Malaysia datang ke sini untuk berdiskusi dan melihat langsung hasil kerja yang dilakukan (LAK) Galuh (Pakuan),” jelasnya.

Dia menyebutkan, pengusaha Singapura lainnya, Jumaiyah Abu Bakar, secara simbolik menyatakan sudah tak sabar menunggu Pemilu Legislatif tahun 2019. Supaya bisa merealisasikan konsep kerjasama ini.

“Karena dengan masuknya Indung Budak sebagai legislatif kata mereka akan lebih leluasa dalam mengimplementasikan Konsep Kerjasama,” pungkasnya.(ysp/ded)

0 Komentar