Literasi Lingkungan Wujud Waspada Bencana

Literasi Lingkungan Wujud Waspada Bencana
0 Komentar

Contoh Penerapan Literasi Lingkungan Pada Siswa Atau Masyarakat

Penerapan literasi pada masyarakat dan peserta didik penting dilakukan, Sebagai upaya mengurangi resiko yang ditimbulkan akibat bencana alam. Semakin tinggi pemahaman masyarakat akan literasi maka akan semakin kecil resiko yang diakibatkan oleh bencana itu sendiri.

Di bawah ini beberapa contoh penerapan literasi lingkungan pada masyarakat dan peserta didik:
Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai penanaman literasi bisa dengan mengajak mereka untuk selalu menjaga kebersihan sungai. Mengajak mereka untuk melakukan penanaman pohon (reboisasi) di sepanjang bantaran sungai untuk mencegah banjir di musim penghujan.

Literasi lingkungan menghadapi bencana gempa bumi, Bagaimana? Gempa bisa terjadi dimana saja dan sewaktu-waktu. Perlu diketahui peristiwa alam yang sampai saat ini sulit diprediksi gejala-gejalanya gempa bumi. Proses mitigasi bencana gempa bumi bisa dilakukan dimana saja dengan melihat posisi kita saat terjadi gempa itu dimana. Apakah saat itu kita di dalam ruangan atau diluar ruangan, di gedung bertingkat atau lantai dasar gedung, di dekat laut atau sebalik nya. Dengan melihat posisi kita proses mitigasi akan bisa cepat kita lakukan. Kalau posisi kita di dalam gedung, saat terjadi gempa memungkinkan untuk keluar ruangan maka segeralah kita keluar menuju ke tanah lapang dan berusaha menjauhi gedung. Bila tidak memungkinkan untuk keluar maka segera berlindung di bawah meja atau kolong tempat tidur. Kita perlu menjauhi dari benda-benda berbahaya seperti benda-benda yang menempel dan mudah pecah. Kalau berada di gedung bertingkat cari tahu tangga darurat.

Baca Juga:Daftar Nama 12 Atlet yang Masuk Pelatnas PBSI 2022Kota Sekayu, Kota Penuh Keunikan dan Harapan

Literasi lingkungan daerah dekat gunung berapi. Pertama, kita harus mengenal kharakteristik dari gunung yang ada di daerah kita. Misal gunung Merapi di Jawa Tengah. Ciri utama gunung Merapi saat meletus selalu mengeluarkan “Wedhus Gembel” atau awan panas. Berarti antisipasi yang bisa dilakukan sebelum meletus maka masyarakat sekitar Merapi harus segera mengungsi sejauh radius yang dianjurkan oleh pemerintah daerah. Guna menghindari terkena awan panas. Bagaimana dengan Kelud dan Semeru di Jawa Timur? Biasanya setiap meletus yang dikeluarkan berupa lahar panas. Namun untuk gunung Kelud agak sulit diprediksi. Seperti sebelumnya hasil letusannya berupa hujan batu, hujan pasir, dan debu vulkanik. Sehingga apabila ada peringatan dari pemerintah akan terjadi hendaknya untuk waspada dan selalu mendengarkan informasi dari radio, TV atau media sosial lainnya untuk mengetahui langkah-langkah apa yang perlu kita lakukan dalam menyelamatkan diri dan keluarga.

0 Komentar