Kota Sekayu, Kota Penuh Keunikan dan Harapan

Kota Sekayu, Kota Penuh Keunikan dan Harapan
0 Komentar

Oleh:
1.Dwi Wahyu Kurniawati, S. Pd. ((Guru Geografi, SMA Negeri 3 Sekayu)
2.Drs.H.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Kolumnis Jabar Pasundan Ekspres )

Sekayu adalah ibu kota kabupaten Musi Banyuasin yang merupakan kota kecil yang berada di sekitar aliran Sungai Musi. Lokasi yang rendah menjadikan sebagian besar daerahnya berawa. Sekayu sendiri merupakan salah satu kota kecamatan di kabupaten Musi Banyuasin yang memiliki luas 701.60 km². Dengan kondisi geologi sekayu sebagian besar dibentuk oleh batuan sedimen dan alluvial yang terdiri dari lumpur, lempung,, pasir tersebar di sekitaran wilayah sekayu yang nota bene berada di sekitaran aliran sungai musi.

Tempat ini memiliki ketinggian wilayah 16 mdpl dengan sebagian besar peduduknya banyak yang tinggal di sepanjang sungai musi. Hal ini tentu saja sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai penangkap ikan di Sungai Musi. Dengan penduduk kecamatan Sekayu sebanyak 91.117 jiwa ( Sensus Penduduk 2020) dengan mayoritasnya adalah suku melayu. Kecamatan Sekayu adalah wilayah perkotaan dan menjadi pusat pemerintahan kabupaten, pusat pendidikan, pusat pelayanan kesehatan dan pusat perdagangan barang dan jasa.
Jika kalian mengunjungi Sekayu, maka sepanjang perjalanan akan disuguhkan pemandangan Aliran Sungai Musi yang berkelok-kelok dan perkebunan kelapa sawit serta karet, aling bergantian dengan permukiman penduduk serta rawa-rawa.

Baca Juga:Bupati-PLTGU Jawa-1 Sepakat Benahi Jalan Cikalong-Cilamaya Mulai Februari7 Faktor Yang Membuat Baterai Smartphone Cepat Rusak

Sungguh pemandangan kolaborasi alam dan kultural yang unik. Dari Kota Palembang menempuh Jarak 3-4 jam sampai di Sekayu dengan menggunakan kendaraan roda empat (mobil). Sekayu sendiri memiliki Motto“Bumi Serasan Sekate” adalah bahasa daerah yang menggambarkan bahwa masyarakat selalu mengutamakan kerukunan dan tetap memegang teguh azas musyawarah untuk mufakat yang dijiwai semangat gotong royong. Keunikan yang lain adanya lomba bidar ketika musim penghujan yang diadakan di setiap tahun untuk menyambut ulang tahun kabupaten Musi banyuasin, musim seluang mudik ( musim migrasinya ikan-ikan masuk ke daerah anak sungai musi dan rawa karena meluapnya sungai musi serta aktifitas bekarang ( menangkap ikan di rawa-rawa menjelang musim hujan habis tanpa menggunakan alat yaitu hanya menggunakan tangan dengan beramai-ramai).

0 Komentar