MANAGEMEN SAMPAH BELAJAR DARI DESA KESONGO, JAWA TENGAH

0 Komentar

Bagi warga Desa Kesongo sangat cocok untuk mengembangkan kerajinan tangan, selain sampah non organik, mungkin mereka juga bisa mengolah sampah organik. Seperti enceng gondok yang banyak terdapat di sana karena dekat dengan rawapening dan dianggap sebagai gulma yang mengganggu. Enceng gondok yang melimpah di Desa Kesongo memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang. Selain dapat menyebabkan pendangkalan wilayah perairan, mengganggu ekosistem, mengurangi estetika perairan, enceng gondok dapat dimanfaatkan dan di olah menjadi kerajinan yang unik dan bernilai jual.

Potensi enceng gondok menjadi kerajinan sangat besar karena dapat diolah menjadi berbagai macam kebutuhan rumah tangga, souvenir, hingga kebutuhan fashion dengan desain unik dan memiliki peluang pasar yang luas. Di Desa Kesongo terdapat UMKM kerajinan enceng gondok yaitu Bengok Craft dan Bemboo Art Kesongo.Enceng gondok selain untuk kerajinan dapat juga memiliki beberapa keuntungan.Selain hasil produksi yang menguntungkan enceng gondok juga dapat menjadi daya tarik wisatawan dari luar daerah untuk berkunjung dan melihat langsung proses produksi.

Guna menambah harga beli bahan enceng gondok di petani, warga setempat mengolah kembali enceng sebelum dijual.Warga mengolah enceng gondok menjadi kerajinan atau buah tangan produksi asli hasil karya mereka sendiri mulai dari pembabatan enceng gondok dari danau rawa pening hingga proses pemasaran. Pemerintah sudah mulai mempersiapkan dana untuk mengolah enceng gondok sejak 4 tahun lalu. (*)

0 Komentar