MANAGEMEN SAMPAH BELAJAR DARI DESA KESONGO, JAWA TENGAH

0 Komentar

Desa yang terletak di sebelah timur Rawa Pening menjadi salah satu potensi wisata alam yang sangat baik untuk dikembangkan.Selain Rawa Pening, batas wilayah Desa Kesongo sebelah Utara terdapat Desa Lopait Kabupaten Semarang, sebelah Selatan terdapat Desa Candirejo Kabupaten Semarang, dan sebelah Timur terdapat Kelurahan Blotongan Kabupaten Semarang.

Aktivitas warga yang kebanyakan bekerja sebagai petani dan nelayan membuat desa ini semakin ramah untuk di kunjungi. Penggunaan lahan di Kesongo masih didominasi oleh sawah. Luas sawah teririgasi sendiri 122.180 Ha dan luas sawah tadah hujan 6.280 Ha.Sehingga aktivitas pertanian mendominasi dan sangat tergantung padanya.

Warga Desa Kesongo telah melakukan pemilahan sampah yang dimasukkan ke keranjang yang sudah dibedakan menurut jenis sampah. Dengan menyediakan keranjang sampah yang dibedakan menjadi 2 jenis yaitu Keranjang iso bosok yang berarti khusus sampah-sampah yang bisa membusuk (organik) dan Keranjang ora iso bosok untuk sampah yang tidak bisa membusuk (non organik). Namun tidak semua sampah di buang, karena dapat digunakan untuk kerajinan tangan.Apa yang dilakukan warga Kesongo tersebut, bukan karena adanya isu bahaya sampah atau semacamnya. Mereka hanya ingin lingkungannya bersih dan sekadar membantu tetangga yang membuat kerajinan berbahan plastik. Meskipun pada mulanya belum ada dua jenis keranjang sampah pembeda tersebut.

Baca Juga:Kunjungi Pantura, Kapolres Subang Bantu Bedah Rumah Warga di RancahilirUsulkan Belanja Infrastruktur Rp 810 M, Pembangunan Daerah Masih Andalkan Pusat

Kegiatan itu mulanya di lakukan oleh salah satu warga yang tidak nyaman melihat selokan depan rumah banyak tumpukan sampah, dan berkembang menjadi beberapa orang termasuk karang taruna dan ibu-ibu PKK yang melakukan pemilahan sampah. Sehingga akhirnya muncul ide untuk mengolah sampah menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan juga ide untuk menyediakan keranjang sampah sesuai dengan jenisnya di rumah-rumah warga.

Proses pemilahan sampah-sampah produksi Rumah Tangga ini masih berlanjut setelah sampah yang dikumpulkan dari rumah tangga. Di angkut ke penampungan sementara oleh petugas pengangkut sampah untuk dilanjutkan pemisahan sampah.

Sampah yang bisa dimanfaatkan dikumpulkan sementara yang tidak bisa diangkut truck ke TPA. Setelah dibentuk satgas sampah yang dipimpin langsung oleh Babinsa setempat, pengelolaan sampah di Kesongo semakin tertata. Hingga warga Desa Kesongo bertekad untuk tidak lagi mengirim sampah ke TPA, semua harus bisa dimanfaatkan oleh warga Desa Kesongo.

0 Komentar