PASUNDAN EKSPRES – Mazda RX adalah kendaraan olahraga produksi tahun 1990-an hingga awal 2000-an tetap menggema dalam ingatan para pecinta otomotif di seluruh dunia. Era ini di anggap sebagai periode yang istimewa oleh banyak individu karena berhasil menggabungkan unsur mobil klasik dan modern dengan harmonis.
Salah satu kelompok mobil olahraga yang paling mencolok pada periode tersebut berasal dari Jepang. Di antara mobil – mobil Japanese Domestic Market (JDM) yang legendaris, terdapat nama – nama seperti Toyota Supra, Nissan Skyline GT-R, Honda NSX, dan Mazda RX-7.
Baca juga: SUV Monster Lamborghini Urus S, Kini Tersedia di Indonesia Dengan Harga Mencapai 9 M
Mazda RX-7 Salah Satu Ikon Tak Tergantikan Dallam Dunia Sportcar

Mazda RX-7 menjadi salah satu ikon tak tergantikan dari Mazda dalam dunia sportscar. RX-7 di kenal dengan mesin rotarynya yang unik, beragam modifikasi yang dapat di lakukan, peran ikoniknya dalam film – film, dan popularitasnya dalam dunia balap.
1. Mesin Rotary yang Tidak Lazim

Mazda RX-7 memiliki tempat istimewa di antara mobil – mobil olahraga biasa. Kendaraan ini mengandalkan mesin rotary dengan prinsip kerja yang tak lazim. Mesin ini tidak menggunakan piston konvensional yang bergerak naik turun untuk melakukan proses pembakaran.
Sebaliknya, mesin ini menggunakan “piston” berbentuk segitiga yang berputar dalam lintasan melingkar. Mesin rotary ini juga sering disebut sebagai mesin “wankel.”
Proses pembakaran berlangsung secara terus-menerus selama “piston segitiga” ini berputar. Hasilnya, suara mesin RX-7 menjadi sangat khas dan berbeda dari suara mesin mobil dengan konfigurasi mesin segaris, V6, V8, atau yang menggunakan piston konvensional lainnya.
2. Potensi Modifikasi

Mazda RX-7 juga menjadi pilihan favorit bagi para penggemar modifikasi. Mencari bodykit untuk mobil ini cukup mudah karena banyak merek resmi yang menyediakannya. Beberapa bodykit terkenal yang sering digunakan termasuk RE Amemiya, Rocket Bunny, dan Veilside.
Dengan konfigurasi mesin depan dan penggerak roda belakang, RX-7 memiliki fleksibilitas untuk menerima berbagai jenis penggantian mesin, terutama pada model Mazda RX-7 FD tahun 1992 – 2002.
Mesin yang sering digunakan dalam penggantian mesin adalah mesin LS V8 buatan General Motors atau mesin 2JZ enam silinder segaris buatan Toyota.
Sementara itu, bagi penggemar mesin rotary, banyak pemilik RX-7 yang memutuskan untuk menambah jumlah rotor (bagian mesin) karena ukuran mesinnya yang kompak. Beberapa modifikator bahkan meningkatkan jumlah rotor hingga mencapai 6 atau 8 buah.
Baca juga: Honda Civic Type R 2023, Mobil Sport Flagship Milik Honda
3. Kehadiran dalam Film – film Ikonik

Selain itu, Mazda RX-7 juga telah meraih popularitas sebagai kendaraan ikonik dalam dunia perfilman. Meskipun tidak seikonyol De Lorean DMC-12 dalam “Back To The Future” atau selebihnya, RX-7 tetap menjadi favorit di kalangan penggemar kendaraan bermotor empat roda.
Salah satu inkarnasi paling ikonik dari RX-7 muncul dalam film “The Fast and The Furious: Tokyo Drift.” Film balap jalanan yang pertama kali dirilis pada tahun 2006 ini menampilkan Mazda RX-7 dengan tampilan unik, berwarna oranye-hitam, dan menggunakan bodykit Veilside Fortune. Kendaraan ini dikendarai oleh karakter Han Lue yang diperankan oleh aktor Sung Kang.
4. Ketenaran dalam Balap Drifting

Terakhir, RX-7 telah meraih popularitas sebagai kendaraan yang sangat dihormati dalam dunia balap drifting. Kendaraan olahraga dengan mesin di bagian depan dan penggerak roda belakang membuatnya menjadi salah satu pilihan utama bagi para penggemar balap drifting.
Baca juga: 5 Evolusi Spektakuler Toyota Supra, dari Hatchback ke Mobil Balap Legendaris
Jarak sumbu roda yang pendek membuat Mazda RX-7 sangat lincah saat melibas tikungan dan stabil saat melakukan drifting pada kecepatan tinggi.
Dengan kata lain, RX-7 di anggap lebih mudah untuk di ubah menjadi kendaraan drifting jika di bandingkan dengan mobil – mobil lainnya. Beberapa pembalap drifting terkenal yang pernah menggunakan RX-7 termasuk James Deanne dari Irlandia, Matsui dari Jepang, dan Michael Whiddett “Mad Mike” asal Selandia Baru.