Menanti Sssstttt…

Menanti Sssstttt...
0 Komentar

Menyaksikan proses uji di BPFK (di Jakarta) kemarin membuat tim Vent-I deg-degan. Karena status PSBB, hanya 2 orang anggota tim yang ikut proses uji. Anggota yang lain hanya bisa mengikuti proses itu dari Bandung. Secara remote. Lewat aplikasi virtual meeting. Tidak semua dialog di proses uji itu dapat diikuti dengan jelas. Itu semakin membuat anggota tim deg-degan. Akankah Vent-I lolos uji?

Syukur alhamdulillah hasil uji kemarin berhasil dengan cukup baik. Terima kasih. Terutama kepada tim BPFK yang telah melakukan proses uji dengan baik itu.

Di bidang fungsi ventilator CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) berjalan dengan baik. Semua parameter menghasilkan angka yang konsisten. Sesuai dengan spesifikasi desain.

Baca Juga:Masyarakat Diimbau Tak Kucilkan Keluarga Korban yang Meninggal karena Status PDPExtrajoss Peduli, Sumbang Produk Minuman Kesehatan kepada Tenaga Medis hingga Jurnalis

Demikian juga laju aliran udara, laju aliran oksigen, laju aliran campuran, tekanan campuran dan kadar oksigen. Semuanya terukur secara konsisten sesuai dengan desain. Syukur alhamdulillah. Kerja keras tim siang dan malam selama beberapa minggu terakhir berbuah manis. Harapan agar Vent-I segera lolos uji semakin membuncah…

Apakah dengan demikian Vent-I otomatis lolos uji?

Tunggu dulu.

Vent-I adalah alat bantu nafas. Alat yang butuh jaminan keselamatan bagi pasien 100 persen. Alat yang butuh ambang batas ketahanan yang sudah ditentukan. Alat ini masih harus lolos uji ketahanan. Harus pula diadakan beberapa perbaikan minor. Alhasil, demi kebaikan semua, kita mesti sabar menunggu. Sampai alat ini benar-benar lolos uji secara resmi.

Mohon dukungan semua sahabat agar proses yang kritikal ini dapat segera dilewati, dan alat yang kita tunggu-tunggu ini benar-benar lolos uji BPFK. Mohon doanya.

Salam,
Hari Tjahjono

Begitulah. Semoga tidak ada lagi uji yang ketiga.

Dr Syarif Hidayat sendiri yang tidak ikut ke Jakarta memonitor proses uji itu dari sebuah ruang di Masjid Salman ITB.

Berarti tes kemarin itu adalah tes yang kedua. Tes pertama sudah dilakukan Selasa minggu lalu.

Kini giliran saya yang deg-degan.

Indonesia belum pernah memproduksi ventilator. Ventilator yang ada di rumah sakit kita semuanya impor. Bahkan semuanya adalah ventilator yang jenisnya invasive.

0 Komentar