Menjaga Ginjal, Memelihara Kehidupan

0 Komentar

Namun, pembiayaan pengobatan gagal ginjal merupakan beban yang cukup berat bagi BPJS. Dana yang dikeluarkan untuk menanggung perawatan penyakit ginjal terus meningkat dan merupakan yang tertinggi kedua untuk kategori penyakit katastrofik.

Menurut BPJS, biaya yang dikeluarkan untuk perawatan gagal ginjal pada 2014 adalah Rp1,6 triliun. Angka ini meningkat drastis menjadi Rp2,5 triliun pada 2016. Di tengah defisitnya anggaran BPJS, hal ini tentu menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah.

Sebagai perspektif, defisit anggaran BPJS pada 2016 adalah Rp9,7 triliun. Dengan kata lain, pembiayaan penyakit ginjal setara dengan seperempat jumlah defisit BPJS.

Baca Juga:Deklarasi Laskar Garda Bangsa, Siapkan Sumberdaya ManusiaSodetan Saluran Tarum Timur Masih Studi Amdal

Prevalensi penyakit ginjal kronis di Indonesia juga cukup tinggi dan terus meningkat. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 3,8% dari penderita penyakit tidak menular adalah penderita gagal ginjal. Angka ini naik hampir dua kali lipat dari 2013 (2%).

Hal yang makin mengkhawatirkan adalah mayoritas penderita gagal ginjal berada dalam kategori usia produktif. Data Indonesian Renal Registry 2016 menunjukkan bahwa sekitar 80% pasien yang menjalani cuci darah berusia 25–64 tahun. Di saat mereka seharusnya dapat menggunakan kemampuan jasmani untuk berkarya dan menjalani hidup secara maksimal, penderita gagal ginjal justru harus berkutat dengan penyakit yang dapat memajalkan produktivitas mereka.

Biaya perawatan yang ditanggung BPJS memang dapat dihitung tapi opportunity cost yang hilang akibat tersia-siakannya usia produktif sungguh susah diukur.

Upaya Dua Level

Pepatah bilang, mencegah lebih baik daripada mengobati. Ungkapan ini paling tepat diterapkan untuk penyakit ginjal. Jelas bahwa biaya mencegah penyakit ginjal jauh lebih murah dibandingkan dengan pengobatannya, terlebih jika mempertimbangkan opportunity cost yang menyertainya.

Penyakit ginjal bersifat tidak menular dan dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Secara garis besar kita perlu menyasar dua level yang saling terkait satu sama lain guna mengurangi prevalensi penyakit ginjal, yaitu level individu dan level lembaga.

Di level individu, para ahli kesehatan telah banyak memberikan nasihat tentang pencegahan penyakit ginjal, seperti minum air putih yang cukup dan olah raga secara teratur. Aktivitas ini tak sulit dilakukan, cukup dengan modal kesadaran dan kemauan yang memadai.

0 Komentar