Mental Pejabat: Peradaban Jahat vs Peradaban Taat

Mental Pejabat: Peradaban Jahat vs Peradaban Taat
0 Komentar

Mereka ingat betul pesan Rasulullah saw. bahwa di hari kiamat kelak, jabatan adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali yang mengambil jabatan dengan hak dan melaksanakan tugas dengan benar.

Abdurrahman bin Samurah berkata, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Abdurrahman, janganlah kamu meminta jabatan, sebab jika kamu diberi jabatan karena permintaan maka tanggung jawabnya akan dibebankan kepadamu. Namun jika kamu diangkat tanpa permintaan, maka kamu akan diberi pertolongan.” (HR Muslim).

Demikianlah, peradaban jahat hanya melahirkan pemimpin-pemimpin jahat, penipu rakyat, dan tak peka pada derita rakyat. Sebaliknya, peradaban taat melahirkan pemimpin-pemimpin taat yang memimpin rakyat atas dasar ketaatan kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya. Mereka sangat peka pada kondisi rakyat, dan selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat.

Baca Juga:Secercah Harapan Kaum Muda Dibalik Krisis Ke selatan Hati dengan MasjidHikmah Dibalik Idul Adha

Maka, jika umat ini menginginkan pemimpin yang mampu mengayomi dan peka terhadap kondisi rakyat, mau tidak mau, umat harus mengganti peradaban jahat kapitalisme-sekuler dengan peradabat taat, yang menerapkan syariat Islam secara kaffah.[]

Laman:

1 2 3
0 Komentar