Merdeka Belajar melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Merdeka Belajar melalui Pembelajaran Berdiferensiasi
0 Komentar

Ciri siswa kinestetik dalam belajar antara lain: (1) bicara dengan pelan, (2) banyak bergerak, sulit duduk diam waktu belajar dalam jangka waktu lama, (3) menghapal dengan jalan bolak-balik, (4) ketika bicara banyak menggunakan isyarat tubuh, dan (4) menggunakan jari sebagai penunjuk ketika sedang membaca. Cara belajar tipe kinestetik: (1) melakukan praktek, (2) mengamati demo/contoh konkret, (3) Drama, permainan, aktifitas lapangan, (4) menggunakan model, lego, alat-alat praktek, kerajinan tangan, puzzle, dan (5) menggunakan gerak dalam belajar. Dalam hal ini, keragaman gaya belajar peserta didik dapat dijadikan acuan dalam merancang pelaksanaan pembelajaran diferensiasi dengan gaya belajar masing-masing.

Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik dan bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut. Guru perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar dengan lebih komprehensif agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar peserta didik. Tomlinson (2001) dalam bukunya How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom mengkategorikan kebutuhan belajar murid berdasarkan tiga aspek yaitu (1) Kesiapan belajar (readiness) murid, (2) minat murid, (3) profil belajar murid.

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar zona nyaman mereka. Namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai mereka tetap dapat menguasai materi baru tersebut.Tingkat kesiapan belajar ada 6 yakni: (1) Bersifat Mendasar-Trasformatif, (2) Konkret-Abstrak, (3) Sederhana-Kompleks, (4) terstruktur-Open Ended, (5) Tergantung(Dependent)- Mandiri(Independent), (6) Lambat-Cepat.

Baca Juga:Promo Grant Hotel Subang Terbaru 2022, Spesial Promo Awal TahunTernyata! Ini Alasan Luna Maya Bekukan Sel Telur, Dengan Harga Fantastis?

Minat Belajar Siswa adalah satu motivator penting murid untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran. Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa mempertimbangkan minat murid dalam merancang pembelajaran bertujuan: (1) membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar, (2) menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran, (3) menggunakan ketrampilan atau ide yang familier bagi murid sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau ketrampilan yang kurang familier atau baru bagi mereka dan (4) meningkatkan motivasi murid untuk belajar.

Profil belajar siswa terkait dengan banyak faktor, seperti: bahasa, budaya, kesehatan, keadaan keluarga, dan kekhususan lainnya. Selain itu juga akan berhubungan dengan gaya belajar seseorang. Menurut Tomlinson (dalam Hockett, 2018) profil belajar murid ini merupakan pendekatan yang disukai murid untuk belajar yang dipengaruhi oleh gaya berpikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin dan lain-lain.

0 Komentar