Mewujudkan Negara tanpa Radikalisme

Mewujudkan Negara tanpa Radikalisme
0 Komentar

Menerapkan Dialog
Dialog berasal dari kata Yunani “Dia” yang mempunyai arti antara, bersama. Sedangkan “legein” berarti berbicara, bercakap-cakap, bertukar pikiran, dan gagasan bersama (Hardjana, 2007: 104; Ngalimun, 2018: 32).

Dialog sendiri merupakan percakapan yang mempunyai maksud untuk saling mengerti, memahami, dan mampu menciptakan kedamaian dala bekerja sama untuk memenuhi kebutuhannya.

Pelaku komunikasi yang terlibat dalam bentuk dialog bisa menyampaikan beberapa pesan, baik kata, fakta, pemikiran, gagasan dan pendapat, dan saling berusaha mempertimbangkan, memahami dan menerima (Ngalimun, 2018: 32).

Pemerintah seharusnya mempunyai itikad baik untuk melakukan dialog kepada orang-orang yang telah terpapar paham radikalisme, karena orang-orang yang yang telah terpapar paham radikalisme itu adalah orang-orang yang membutuhkan dialog, bukan justru membutuhkan hujatan dan hukuman.

Baca Juga:Korban Diduga Dianiaya, Ini kata Kasatreskrim Usai Olah TKP Kasus Penemuan Mayat di JanemPuting Beliung Rusak 51 Rumah, Petugas Masih Data Korban

Maka dari itu, pemerintah jangan hanya berdialog dengan youtuber, artis, dan tokoh-tokoh terkenal lainnya.

Terlebih lagi, pada saat ini kabinet yang ada di era kepemimpinan Jokowi dan Ma’ruf Amin adalah salah satu kabinet yang dipenuhi dengan orang-orang yang cerdas dan kreatif, sehingga tidak ada salahnya juga apabila kabinet di pemerintahan saat ini selalu membuka pintu dialog dengan orang-orang yang telah terpapar paham radikalisme tersebut.

Dialog juga bertujuan untuk memahami pemikiran orang-orang yang telah terpapar paham radikalisme.

Selain itu juga, dialog bertujuan untuk mengetahui motif-motif apa yang melatarbelakangi mereka untuk mendalami sebuah paham radikalisme.

Apabila dialog tidak kunjung dilakukan, tentu saja yang ada di benak pemerintah adalah stigma negatif yang selalu menganggap bahwa mereka tidak layak untuk menjadi warga negara Indonesia.

Maka dari itu, apabila pemerintah adalah tempat untuk memberikan solusi dari seluruh permasalahan, maka cobalah untuk membuka dialog dan memberikan solusi kepada orang-orang yang telah terpapar paham radikalisme.

Pentingnya Fasilitas Sosial
Kehadiran orang lain dianggap menimbulkan efek pembangkit energi (energizing effect) pada perilaku individu.
Efek ini terjadi pada berbagai situasi sosial, bukan hanya di depan orang yang menggairahkan kita.
Energi yang meningkat akan mempertinggi kemungkinan dikeluarkannya respons yang dominan. Respon yang dominan adalah perilaku yang kita kuasai.
0 Komentar