Mudik Jasmani vs Mudik Rohani

Mudik Jasmani vs Mudik Rohani
0 Komentar

Ada kaitan antara mudik jasmani dan rohani dimana setelah kita menempa diri lewat puasa baik jasmani maupun rohani selama 29 hari, aka ada perubahan atau peningkatan ibadah kita kepada Allah swt karena intensitas ibadah kita semakin baik, yang kemudian menumbuhkan rasa kepeduliaan pada makhluk ciptaannya. Ketika mudik jasmani, kita berusaha memperbaiki hubungan baik dengan sesama dengan saling maaf memaafkan. Dalam beberapa ayat pada Al Quran kosa kata iman selalu disandingkan dengan kata berbuat baik atau beramal shaleh, inilah keseimbangan yang selalu dipesankan kitab suci kita. Oleh karena itu islam menjadi leader dalam menciptakan agama yang rahmatan lil alamin.

Namun, fenomena yang lazim di di penghujung Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri justru adalah ramainya pasar dan pusat-pusat perbelanjaan. Ummat Islam justru sibuk berburu baju baru dan makanan lebaran. Euforia lebaran tidak seharusnya membuat kita lalai hakikat mudik yang sesungguhnya. Maka mari di penghujung Ramadan dan di bulan berikutnya di luar ramadan ini, kita fokus beribadah , masjid kita makmurkan untuk kegiatan sholat , mengaji, zikir, dan kegiatan ibadah lainnya, dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah, untuk mempersiapkan diri mengumpulkan bekal mudik ruhani yang pasti akan kita alami bukan sebaliknya mengunjungi tempat perbelanjaan untuk lebih banyak memenuhi kepentingan jasmani.

Bukankah Allah swt sangat menyukai amal sedekah, infaq, zakat serta berbuat baik kepada sesama. Itulah yang membuat Allah senang karena tatkala kita membahagiakan orang yang sedang susah.Allah hadir disampingnya dan Allah akan mengganti dengan ganjaran 700 kali ( Al Baqarah 261-262). Bila kita sibuk dengan ibadah ritual maka itu tandanya kita hanya mencintai diri kita sendiri tapi bila kita berbuat baik dan berkorban untuk orang lain maka sesungguhnya kita mencintai Allah swt dan Allah senang karenanya. Buatlah Allah swt senang maka Allah akan limpahkan rahmatNya dengan membuat hidup kita lapang dan bahagia (Kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al Ghazali).

Baca Juga:Taman Kelinci Cocok Jadi Wisata Edukasi Anak-anakSemburan Api di Rest Area KM 86B Tol Cipali Tak Kunjung Padam

Inilah hakekat ibadah yang sebenarnya, mincintai Allah berarti harus mencintai makhluk ciptaannya. Maka dengan mudik fisik , silaturahmipun harus bermakna sehingga mudik jasmani akan mengalirkan pahala dan menjadi bekal kelak sebelum mudik ruhani. Makna silaturahmi tidak boleh dipandang sebelah mata tapi harus bermata ganda yaitu mata fisik dan mata hati agar kolaborasi mudik jasmani dan ruhani menjadi simponi yang indah.

Laman:

1 2
0 Komentar