Anjloknya Harga Cabai, Butuh Solusi Pasti

Anjloknya Harga Cabai, Butuh Solusi Pasti
0 Komentar

Oleh: Ayu Susanti, S.Pd

Pandemi memang masih menorehkan banyak kisah. Baik itu kisah pilu atau banyak hikmah yang bisa dipetik didalamnya. Begitupun efek dari pandemi ini berimbas ke hampir sebagian besar masyarakat. Pengaturan urusan masyarakat di era pandemi ini memang harus ada yang di evaluasi. Seperti halnya yang dirasakan oleh sebagian petani cabai, dimana harga cabai sedang anjlok.

Nasib tragis menimpa petani cabai di kawasan Kalasan Sleman. Petani cabai tersebut harus menerima pil pahit lantaran komoditas cabai panenannya yang digadang-gadang harganya bagus ternyata anjlok. Saking rendahnya harga jual cabai dari petani, mereka akhirnya membagi-bagikan cabai gratis ke masyarakat sebagai bentuk keprihatinannya komoditas cabai yang dengan susah payah ditanam dihargai drop. (https://yogya.ayoindonesia.com/, 26/08/2021).

Harga cabai yang anjlok ini sangat berdampak pada penghasilan para petani. Alih-alih keuntungan besar yang akan didapat namun para petani mungkin hanya bisa gigit jari setelah panen karena kerugian saja yang didapat.

Baca Juga:Dalam Islam : Pendidikan dan Pekerjaan di Fasilitasi oleh NegaraRakyat Kian Jengah, Adakah Solusi Efektif dari Pemerintah?!

Tentu hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah efek dari PPKM dan impor yang semakin meningkat.

Melansir dari suarajogja.id yang merupakan jaringan AYOYOGYA.COM, Ketua Forum Petani Kalasan Janu Riyanto, Kamis (26/8) mengeluhkan harga cabai di tingkat petani merosot hingga 50 persen dari harga normal. Janu menjelaskan, selama ini harga normal cabai ada di kisaran Rp11.000 per kilogram, sedangkan sekarang harga cabai anjlok hanya dihargai Rp5.000 per kilogram. Kondisi ini terjadi bukan hanya kepada cabai merah keriting melainkan juga rawit. Ia memastikan, turunnya harga cabai dipastikan bukan karena memasuki panen raya. Cabai baru memasuki panen raya pada September. Merosotnya harga cabai imbuhnya mulai terjadi sejak PPKM dengan level diberlakukan, yakni sekitar sebulan lalu. Salah satu efek yang diperkirakan merambat ke harga cabai, yakni banyak warung makan, resto mengurangi jam operasional bahkan tutup dan larangan hajatan. Dampak PPKM memang terasa saat ini bagi petani cabai, dikarenakan harga yang tidak mencukupi untuk biaya petik. (https://yogya.ayoindonesia.com/, 26/08/2021).

0 Komentar