Banjir Sirna, Kekeringan Menyapa dan Adaptasi Masyarakat untuk Bertahan Hidup di Kesulitan Dua Musim

Banjir Sirna, Kekeringan Menyapa dan Adaptasi Masyarakat untuk Bertahan Hidup di Kesulitan Dua Musim
0 Komentar

Oleh: Nurhayati, S.Pd

(SMA Negeri I Ngimbang,Lamongan,Jawa Timur)

Kabupaten Lamongan merupaka salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur yang terkenal dengan julukan sebagai Kota Soto. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 Km2 dengan panjang garis pantai 47 km. Kondisi topografi kabupaten Lamongan bervariasi mulai dari dataran rendah dan berawa dengan ketinggian 0-25 mdpl dengan luas 50, 17%, daerah dengan ketinggian 25-100 mdpl seluas 45,68% serta sisanya 4,15% dengan ketinggian 100 mdpl. Wilayah kabupaten Lamongan dibelah oleh sungai Bengawan Solo.

Wilayah kabupaten Lamongan didominasi oleh air permukaan, dimana ketersediaan air permukaan ini sebagian tertampung di waduk-waduk, rawa-rawa dan sebagian lagi mengalir melalui sungai-sungai. Kabupaten Lamongan dilewati oleh 3 sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo sepanjang ±68 Km yang bermata air di Waduk Gajah Mungkur (Wonogiri, Jawa Tengah), Kali Blawi sepanjang ±27 Km dan Kali Lamong sepanjang ±65 Km yang bermata air di Kabupaten Lamongan. Wilayah Kabupaten Lamongan mempunyai morfologi yang relatif datar bahkan pada beberapa wilayah banyak dijumpai cekungan-cekungan yang saat ini berupa rawa.

Melihat gambaran karakteristik wilayah Kabupaten Lamongan seperti di atas ditambah dengan curah hujan rata-rata 10 tahun terakhir adalah 1.403 mm maka saat musim penghujan tiba menjadikan jumlah air melimpah hingga menyebabkan bencana banjir namun sebaliknya saat musim kemarau disebagian besar wilayah kabupaten Lamongan relatif kekurangan air bahkan mengalami kekeringan. Ketersediaan air permukaan ini sebagian tertampung di waduk-waduk, rawa dan sebagian lagi mengalir melalui sungai-sungai. Ketika tiba musim kemarau maka banyak waduk dan rawa yang airnya terbatas bahkan mengalami kekeringan.

Baca Juga:Antara Mudik dan Pulang Kampung dalam Konteks Pandemi Covid-19Proyek Belajar dan Berkarya di Rumah Melawan Covid-19

Dengan kondisi wilayah tersebut tidak heran jika sebagian besar wilayah di kabupaten Lamongan selalu langganan banjir ketika musim penghujan dan kekurangan air ketika musim kemarau. Ada sekitar 12 kecamatan dari 27 kecamatan di Kabupaten Lamongan yang sering mengalami banjir. Bahkan yang selalu menjadi langganan tiap tahun banjir ada 7 kecamatan antara lain, kecamatan Babat, Kedungpring, Glagah, Deket, Karangbinangun, Kali Tengah dan Turi. Sehingga sudah familiar bagi masyarakat Lamongan istilah “Yen rendheng ora iso ndhodok Yen ketigo ora iso cewok” (kalau musim penghujan tidak bisa jongkok, kalau musim kemarau tidak bisa membersihkan diri dengan air).

0 Komentar