GERAKAN LITERASI DAN FALSAFAH IQRO

Literasi
0 Komentar

Oleh : Harti Wijayanati, S. Pd., M. Pd.
(Guru di SMP Negeri 1 Purwakarta)

Menurut kamus online Merriam-Webster, literasi berasal dari istilah Latin “literature” yang berarti “bahan bacaan atau dasar yang bisa dijadikan rujukan”, dan bahasa Inggris “letter” yang berarti “kesusastraan atau karya sastra”.

Literasi adalah kemampuan melek huruf atau aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis, termasuk di dalamnya melek visual seperti yang tersirat dalam sebuah adegan, video dan gambar.

Baca Juga:Omzet Rp10 Hingga 15 Juta, Permintaan Bunga Sukulen Terus MeningkatRapid Test di Tempat Wisata Bandung Barat Hanya untuk Karyawan Objek Wisata

Literasi esensinya adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dalam hidupnya.

Sederhananya, literasi mencakup kemampuan membaca “kata” dan membaca “dunia”, yang efeknya berpengaruh besar pada kemampuan individu dalam memberdayakan dan meningkatkan kualitas dirinya, keluarganya dan masyarakatnya.

Dalam konteks ini literasi sejatinya adalah proses pendidikan dalam arti sesungguhnya. Lawannya adalah buta huruf.

Dalam ajaran Islam, tradisi literasi ditempatkan pada posisi yang strategis dan penting. Dalam ayat al-Qur’an yang pertama kali diterima oleh Nabi Muhammad SAW (QS. Al-Alaq 1-5) begitu jelas digambarkan tentang pentingnya tradisi literasi.

Diriwayatkan, ketika menerima wahyu pertama ini, Nabi Muhammad SAW secara psikologis sebetulnya belum merasa siap karena tidak terbiasa dengan tradisi baca-tulis (literasi), sehingga disebut sebagai Nabi yang ummiy (buta huruf).

Nabi Muhammad SAW mampu mengucapkan wahyu itu secara fasih dan benar

Namun, setelah ketiga kalinya “dipaksa” mengucapkan kata iqra’ (bacalah!) – melalui proses belajar dengan bimbingan Malaikat Jibril, akhirnya Nabi Muhammad SAW mampu mengucapkan wahyu itu secara fasih dan benar.

Kata Iqra’ yang berbentuk perintah (fi’lu amri), memberi pesan mendalam untuk dimulainya tradisi intelektual bagi seorang muslim. Iqra bismi rabbikal ladzi khalaq, berarti “Bacalah (apa-pun) asalkan diniatkan sebagai ibadah kepada Allah SWT”.

Baca Juga:Petugas Gabungan Tertibkan Pedagang Tumpah di Depan Ruko Gunungsari lembangJimmy Optimis Bacabup Gerindra di Pilkada Kabupaten Karawang

Objeknya adalah ayat-ayat Allah yang tersurat dan tersirat dalam literatur qur’aniyah dan kauniyah. Ayat qur’aniyah adalah ayat-ayat yang dibaca berupa tulisan – termasuk diantaranya kitab al-Qur’an, buku tafsir dan hadits serta buku keilmuan lainnya, yang melahirkan dasar-dasar logika deduktif (idealis).

0 Komentar