Guru Penggerak Tak Dapat Menembus Kemerdekaan Pendidikan, Benarkah?

Guru Penggerak Tak Dapat Menembus Kemerdekaan Pendidikan, Benarkah?
0 Komentar

Oleh :
1.Ninuk Dyah Ekowati, M.Pd.(Guru di SMAK St. Hendrikus, Surabaya)
2.Drs.Priyono,MSi ( Dosen senior pada Fakultas Geografi UMS )

Indonesia berada secara geografis diantara benua Asia dan Australia. Letaknya berada di bagian timur dunia yaitu 95o-141oBT. Indonesia terletak di bagian Timur Dunia. Oleh karena itu Indonesia diklaim sebagai orang timur. Identitas orang timur yang terkenal dengan menjunjung tinggi adat ketimuran. Adat ketimuran memberikan identitas budaya dan jiwa masyarakat yang ditandai dengan menjunjung tinggi norma dalam masyarakat, nilai dalam masyarakat; contohnya adalah sikap sopan-santun dan keramahtamahan atau hopitality. Kepribadian bangsa timur juga kental dengan tutur kata yang lemah lembut, sifat tidak individualis, saling menghargai dan tolong menolong satu sama lain tanpa pamrih.

Kepribadian tersebut telah terinternalisasi dalam jiwa setiap masyarakat Indonesia dari generasi leluhur sampai ke generasi berikutnya, baik suku Jawa, Sunda, Madura, Dayak, dsb.
Salah satu sikap yang diwariskan adalah sikap/perilaku yang oleh masyarakat Jawa disebut oleh sikap“ewuh- pakewuh”. Sikap “ewuh- pakewuh” adalah sikap yang sangat menghargai dari yang berkedudukan sosial lebih rendah kepada yang berkedudukan yang lebih tinggi, Tobing (2010) ewuh pekewuh juga dapat muncul akibat jasa yang diberikan pada seorang individu atau sering disebut dengan mempunyai hutang budi. Perasaan ewuh pekewuh juga bisa muncul dikarenakan adanya faktor perbedaan usia. Ewuh pakewuh biasanya cenderung dihadapi orang yang lebih muda terhadap orang yang lebih tua. Ewuh- pakewuh, juga terjadi pada lingkungan birokrasi yang dilakukan oleh pegawai atau pejabat selaku bawahan yang segan atau sungkan menyatakan pendapatnya yang mungkin bersifat bertentangan pendapat, dan masih banyak lagi alasan karena “ewuh- pakewuh”.

Baca Juga:Tak Perlu Khawatir Pegal Megang Mouse, Logitech Kini Pasarkan Mouse VertikalGubernur Ridwan Kamil Serahkan 502 Sertifikat Tanah Wakaf untuk Masyarakat

Budaya Ewuh Pakewuh berasal dari bahasa Sangsekerta, Ewuh yang berarti repot dan Pakewuh berarti tidak enak perasaan. Ewuh Pakewuh sering menjadi penghambat atau kendala jalannya proses perbedaan pendapat, ide, kreasi, dan inovasi serta pemberdayaan masyarakat. Pada sisi budaya Ewuh Pakewuh terdapat suatu bentuk sebuah pribadi yang sangat halus dan mempunyai tingkatan yang tinggi dalam aspek – aspek menjaga perasaan seseorang. tetapi di sisi lain Ewuh Pakewuh juga membatasi kebebasan untuk berpendapat serta menegakkan kebenaran. Hal ini sering terjadi pada seseorang pada posisi yang lebih rendah yang tidak berani menyampaikan pendapatnya kepada seseorang yang memiliki posisi yang lebih tinggi di atasnya, walaupun pendapatnya benar, kreatif, dan inovatif. Tentu saja hal ini yang perlu diwaspadai oleh para guru penggerak.

0 Komentar