Keharmonisan Literasi dan Keluarga

Keharmonisan Literasi dan Keluarga
0 Komentar

Oleh : Mulya Adil Z, M.Pd

Tenaga Pendidik di SDIT Darul Ma’arif Islamic school Pondok Kelapa, Jakarta Timur

Siapa yang tidak tahu dengan makna literasi, hampir semua kalangan mengenal istilah ini. Literasi sedang hangat “digoreng” dan disajikan sedemikian rupa di dunia pendidikan. Menurut UNESCO (2016), literasi merupakan kemampuan kognitif membaca dan menulis, atau mengidentifikasikan, lalu mengintepretasikan dan mengkomunikasikan suatu bacaan.

Hal ini sejalan dengan UU. No. 20 Tahun 2003, bahwa pendidikan Indonesia bertujuan agar masyarakat Indonesia mempunyai pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya, arah dari proses pendidikan nasional sangat berkaitan erat dengan berkembangnya budaya literasi.

Baca Juga:IPHI Imbau Calon Haji Jaga KesehatanPemdes Kalijati Segera Susun RPJMDes

Akan tetapi masih banyak ketidaktahuan masyarakat tentang pentingnya literasi dalam dunia pendidikan. Bahkan masih rendahnya tingkat literasi di indonesia membuat bangsa ini menjadi lemah dalam menyikapi perkembangan teknologi saat ini.

Budaya literasi merupakan hal yang penting bagi perkembangan suatu bangsa. Jika masyarakatnya memiliki budaya literasi yang lebih baik, maka bangsa tersebut dapat mengatasi segala masalah secara bijak.

Pentingnya literasi mendorong kita mengambil sikap nyata untuk menumbuhkan kembali minat literasi kepada generasi muda khususnya anak usia dini. Literasi bukan hanya sekedar kemampuan untuk membaca dan menulis namun, menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dapat membuat seseorang memiliki kemampuan berfikir kritis, mampu memecahkan masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif dan mampu mengembangkan potensi dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.

Dari pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa peran literasi sangat penting dalam berhasilnya suatu bangsa. Hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan rendahnya tingkat literasi Indonesia dibanding negara-negara di dunia, dimana Indonesia tahun 2015 masih berada pada 10 besar peringkat terbawah yaitu peringkat 62 dari 72 negara dengan rata-rata skor 395.

Bukan hanya PISA yang menyatakan rendahnya literasi di indonesia, menurut UNESCO tingkat literasi membaca di Indonesia hanya 0,001 persen. Dapat diartikan 1000 orang, hanya 1 orang dengan minat baca tinggi. banyak data data lain yang menyudutkan rendahnya tingkat literasi pada bangsa ini.

0 Komentar