Mitigasi Bencana Banjir untuk Persiapan di Musim Penghujan

Mitigasi Bencana Banjir untuk Persiapan di Musim Penghujan
0 Komentar

Oleh:

Niken Fauziah Ambarwati (D600180005),

Nia Sundari (D600180013),

Salsabilla Khoirunnisa (D600180054)

Mahasiswa Program Studi Teknik Industri, Univesitas Muhammadiyah Surakarta

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis karena terletak pada garis khatulistiwa. Iklim tropis memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Saat ini Indonesia telah memasuki musim penghujan, untuk mengantisipasi terjadinya banjir pada musim penghujan ini maka perlu adanya upaya pencegahan baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk ikut berpartisipasi mengupayakan mitigasi bencana alam yang dapat diprediksi seperti banjir tersebut.

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, tercatat dalam detik.com dibeberapa daerah seperti Medan, Bogor, Banjarnegara, Jakarta dan Lembang berpotensi dan sudah terjadi bencana alam banjir yang diakibatkan oleh tingginya intensitas curah hujan berdasarkan prediksi BMKG Indonesia.

Sejak tahun 2019 banjir tercatat dalam CRED (Centre for Research on the Epidemiology of Disasters) sebagai salah satu bencana alam dengan tingkat tertinggi yaitu 194 kejadian di seluruh dunia dengan tingkat kematian lebih dari 5.000 jiwa.

Baca Juga:Pengurus Percasi Subang Periode 2021-2025 Dilantik, Langsung Ditantang Sukseskan Porprov 2022Komunikasi Legislatif dan Eksekutif Buruk

Bencana alam banjir dapat memberikan kerugian yang cukup besar bagi lingkungan karena dapat mempengaruhi laju perekonomian masyarakat. Efek kerugian ini dikarenakan pada laju perekonomian dimana rantai pasok material yang telah dijadwalkan terisolasi dari jalur distribusi, sehingga membutuhkan waktu dan biaya tambahan untuk menghalau rantai pasok yang telah tertunda. Kerugian material juga dapat dirasakan karena bangunan rumah dapat luluh lantah dan perabot rumah tangga pun dapat hanyut sehingga membutuhkan uluran bantuan untuk memperbaiki bangunan dan perabot rumah tangga tersebut.

Di lain sisi, bencana alam seperti banjir terjadi diakibatkan oleh kurangnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar seperti sistem pembuangan sampah yang sembarangan, tidak adanya daerah resapan air, dan aliran air yang tidak lancar.

Maka dari itu, mitigasi bencana alam banjir ini dapat ditoleransi dengan memberikan hal-hal baik pada lingkungan sekitar kita seperti sistem pengelolaan sampah yang tepat dengan membuang sampah pada tempatnya hingga ke Tempat Pembuangan Akhir serta menyediakan daerah resapan air disekitar halaman rumah agar air yang seharusnya menjadi genangan banjir dapat diserap oleh tanah dan pepohonan. Namun jika lingkungan sekitar tidak memiliki daerah resapan makan dapat dibuatkan gorong-gorong yang sekiranya cukup untuk mengalirkan air saat musim penghujan tiba.

0 Komentar