Pandemik COVID-19 Banyak Ruginya Tak Kalah Banyak Untungnya

Pandemik COVID-19 Banyak Ruginya Tak Kalah Banyak Untungnya
0 Komentar

Oleh Ratih Anissa Milenia Rahma
Mahasiswa Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Dilansir melalui kompas.com mewabahnya Covid-19 (Corona Virus Disease) ke seluruh dunia membuat perekonomian dunia lumpuh dan kian semakin melemah dan terpuruk, Indonesiapun turut merasakan dari lumpuhnya perekonomian dunia dengan ditandai menurun dan melemahanya kurs rupiah,dimana pada 17/03 1$ dollar mencapai Rp.16.850 yang merupakan level tertinggi sejak Juni 1998.

Namun tak kalah dari itu nyatanya banyak pula perusahaan yang mengalami keuntungan berlibat ganda,layaknya perusahaan-perusahaan kecil maupun besar,Perusahan AS pun mendapatkan banyak keuntungan, bahkan Aplikasi Zoom yang digunakan instansi pendidikan pun meraup banyak keuntungan.

Baca Juga:DINAMIKA KEPENDUDUKAN DUNIA SECARA SPASIAL DAN PROSPEKNYADPC PDIP Subang Mulai Aksi Gotong Royong Cegah Covid-19

Lebih banyakkah kerugian dari kasus yang terbilang extrem yang sedang melanda di seluruh dunia? Lalu bagaimana dengan keuntungan yang dialami kebanyakan orang? Jika ada siapakah orang-orang yang mengalaminya tersebut?.

KERUGIAN

Penulis berpendapat bahwa dampak yang akan dirasakan Ekonomi Indonesia diantaranya, dapat terancamnya Industri Pariwata Indonesia, mengancam BPJS kesehatan dengan prediksi terjadinya lonjakan pasien yang terinfeksi Covid-19, membuat Investor atau dana asing kabur dari Indonesia, adanya larangan Masakapai Nasonal dan Internasional Terbang.

Dari hal itulah perlahan mulai mempengaruhi perekonomian masyarakat, banyak pihak yang dirugikan seperti Perusahaan membuat kebijakan untuk memberhentikan sementara para pegawai karena menurunkan jumlah pembeli dan pendatan sehingga pemasukkan dan pengeluaran perusahaan tidak bisa ditutupi.

Lalu adapula kerugian efiktifitas dari system daring bagi mahasiswa dan siswa,dimana dari system ini terjadi kesalahpahaman dan kesalahlakuan yang dilakukan tenaga pendidik dimana kuliah online atau belajar online menjadi tugas online tanpa adanya bimbangan pelajaran yang tanpa disadari membuat dan mengganggu psikilogi jiwa dan mental mahasiswa dan siswa.

Tak hanya itu, para pedagang kaki lima,nelayan,petani dan ojol (ojek online) atau secara keseluruhannya adalah masyarakat menengah kebawah juga merasakan kerugian akibat Covid-19 dengan sepinya pembeli atau penumpang,maka dari itu mereka terpaksa melanggar kebijakan dan himbauan dari pemerintah dengan tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari guna memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, Saya sama seperti orang lainnya,takut dengan Covid-19 namun saya lebih takut lagi jika keluarga saya tidak bisa makan.

0 Komentar