PBB Siap Mendukung Palestina Setelah Pengunduran Diri PM Shtayyeh

PBB Siap Mendukung Palestina Setelah Pengunduran Diri PM Shtayyeh (Image From: Newsweek)
PBB Siap Mendukung Palestina Setelah Pengunduran Diri PM Shtayyeh (Image From: Newsweek)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – PBB siap mendukung Palestina setelah pengunduran diri PM Shtayyeh.

PBB mengatakan kesiapannya euntuk memberikan dukungan dalam menghadapi segala tantangan yang dihadapi oleh rakyat Palestina di Gaza pasca pengunduran diri Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh.

PBB Siap Mendukung Palestina

“Sebuah pemerintahan Palestina yang kuat dan efektif, yang mampu mengelola seluruh wilayah yang diduduki Palestina, merupakan faktor kunci dalam mewujudkan negara Palestina yang berdaulat dan sesuai dengan batas wilayah tahun 1967,” kata Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dikutip VOA Indonesia, Selasa (27/2/2024).

Baca Juga:Biden Berharap Gencatan Senjata bisa Dilakukan Minggu Depan, Telah Tercapai “Kemajuan” dalam NegosiasiAnggota AU Amerika Serikat Membakar Dirinya Sendiri di Depan Kedubes Israel

Dia juga mengatakan jika Gaza merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga menjadi fondasi kuat untuk perdamaian.

Shtayyeh menyampaikan dalam sebuah pertemuan Kabinet bahwa langkah dan tantangan berikutnya memerlukan pembentukan pemerintahan dan kerangka politik baru yang memperhitungkan perubahan realitas di Jalur Gaza.

Pengunduran diri tersebut merupakan langkah awal dalam proses menuju reformasi yang diupayakan oleh AS, sejalan dengan meningkatnya upaya negosiasi internasional untuk mencapai gencatan senjata.

Sebagai hasil dari perjanjian perdamaian sementara antara Israel dan Palestina pada awal tahun 1990-an, otoritas yang didirikan memiliki tanggung jawab dalam mengelola sebagian wilayah Tepi Barat.

Namun, saat ini terdapat masalah korupsi yang mengganggu stabilitas di wilayah tersebut.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, diperkirakan akan memilih Mohammad Mustafa yang merupakan Ketua Dana Investasi Palestina sebagai perdana menteri berikutnya.

Mustafa sendiri adalah seorang ekonom yang berpendidikan di Amerika Serikat dan mempunyai pengalaman di posisi Bank Dunia serta sebagai pejabat tinggi di Otoritas Palestina.

Baca Juga:Series Ratu Adil (2024), Kisah Dian Sastrowardoyo yang Dipenuhi Aksi MenegangkanTentara AS Bakar Diri di Depan Kedubes Israel Washington DC, Protes Genosida di Gaza

Sementara itu, Dujarric menyampaikan bahwa rumah sakit di Gaza terus menghadapi tantangan logistik.

Ia juga mencatat bahwa banyak bayi yang meninggal karena para ibu tidak dapat menjalani pemeriksaan sebelum dan setelah melahirkan.

(ipa)

0 Komentar