PENANAMAN HASTHALAKU DI SEKOLAH

PENANAMAN HASTHALAKU DI SEKOLAH
0 Komentar

Oleh :
1.Arif Pujianto, S.Si., M.Pd. ( Guru Guru Geografi SMUN 2 Boyolali,Jawa Tengah )
2.Drs.H.Priyono,MSi ( Dosen Fakultas Geografi UMS dan Kolumnis Koran Pasundan Ekspres, Jawa Barat )

Istilah “hasthalaku mungkin belum banyak dikenal luas di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hasthalaku adalah frasa dari dua kata yang berasal dari Bahasa Jawa yaitu Hastha dan Laku. Hastha (dibaca hasto) dalam bahasa Indonesia berarti delapan dan laku berarti perilaku. Jadi dalam Bahasa Indonesia, Hasthalaku adalah delapan perilaku.

Dalam hal ini perilaku yang dimaksud adalah berdasarkan nilai-nilai dalam budaya Jawa. Delapan perilaku tersebut merupakan kunci sukses peserta didik SMA pada khususnya dan bagi semua manusia pada umumnya di masa depan.

Baca Juga:Pertamina Bor Enam Sumur Pengembangan di Awal 2022Berwisata di Karawang, Cek Surat Vaksin, Pengunjung Dibatasi Hingga 50 Persen

Delapan perilaku sebagai Hasthalaku tersebut sebenarnya sudah ada sejak dahulu, namun gaungnya belum terasa karena tidak popular bagi kalangan siswa setingkat sekolah menengah atas. Penulis sebagai Guru Geografi SMA Negeri 2 Boyolali bersama Solo Bersimfoni bermaksud menanamkan hasthalaku sebagai kunci sukses peserta didik SMA. Delapan perilaku tersebut adalah: (1) gotong royong (saling membantu-helpfulness), (2) grapyak semanak (ramah tamah-friendly), (3) guyub rukun (kerukunan-harmony), (4) lembah manah (rendah hati-humble), (5) ewuh pekewuh (saling menghormati-mutual respect), (6) pangerten (saling menghargai-compassionate), (7) andhap ashor (berbudi luhur-virtuous), dan (8) tepa slira (tenggang rasa-solidarity).

Gotong royong berasal dari bahasa Jawa dari kata gotong yang artinya memikul atau mengangkat dan royong yang artinya bersama-sama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gotong royong adalah bekerja bersama-sama secara tolong menolong, bantu membantu. Perilaku gotong royong ini harus ditanamkan kepada peserta didik SMA agar dapat menyelesaikan permasalahan dengan bekerja Bersama secara tolong menolong dan saling membantu.

Grapyak semanak berasal dari bahasa Jawa dari kata grapyak artinya seneng aruh-aruh (menyapa) dan semanak berarti hangat dan mudah akrab 1939: 162, 351). Perilaku grapyak semanak dapat mencerminkan nilai Pancasila yaitu Sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Grapyak dan semanak ditunjukkan dengan kebiasaan untuk menyapa kepada kenalan atau orang yang ditemui. Perilaku grapyak semanak adalah perilaku pada diri seseorang yang akrab dalam pergaulan seperti suka senyum, sopan serta hormat dalam berkomunikasi, suka menyapa, serta suka membantu tanpa pamrih. Perilaku grapyak semanak dapat menjadikan orang yang baru saja ditemui merasa nyaman dan tidak merasa terasing serta dapat membunuh kejenuhan dan memecahkan kekakuan dan kebuntuan komunikasi. Perilaku grapyak semanak tersebut harus ditanamkan kepada peserta didik agar mudah bergaul dan diterima di masyarakat.

0 Komentar