PENDIDIKAN: ILMU ATAU NILAI ?

0 Komentar

Akhirnya Gurupun bisa menerapkan model penilaian yang bervariasi agar siswa dapat menyerap materi dengan baik. Persepsi antara guru dan siswa atau antara Dosen dan mahasiswa harus sama tentang sesuatu hal yang dilakukan misalnya dosen ketika memberi tugas berorientasi untuk meningkatkan pemahaman maka tidak boleh diartikan tugas adalah sebuah beban yang memberatkan tapi meringankan.

Apa dampak yang akan terjadi dari tindakan tersebut?

Apabila hal tersebut terus-menerus dilakukan maka siswa hanya akan berpacu pada nilai tanpa mempertimbangkan proses. Itu merupakan kesalahan fatal yang harus kita selesaikan bersama. Mereka sudah tidak lagi peduli akan ilmu yang ada melainkan nilai yang didapat. Kebiasaan ini juga dapat mendorong siswa untuk melakukan tindakan curang pada saat ujian, seperti menyontek. Nilai menggeser kejujuran, ya begitulah mungkin keadaan pendidikan di Indonesia saat ini. Orang akan lebih memilih jalan pintas dengan hasil yang maksimal daripada harus bersusah payah belajar. Harapannya agar seluruh pelajar tidak melulu beorientasi pada nilai tetapi lebih bisa menghargai proses. Sekali lagi sekolah adalah tempat memperoleh ilmu dan bukan tempat untuk mendapatkan nilai.

Singkatnya, jangan terlalu memaksakan seseorang untuk menapat nilai yang bagus. Ibarat seekor kera yang pandai memanjat dan ikan yang jago berenang. Mereka memiliki kelebihan tersendiri yang tidk bisa di sama ratakan. Ujian Akhir Semester di Perguruan Tinggi sudah dekat, selamat menempuh ujian untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan akhirnya mendapatkan nilai yang barokah. AAmiin. (*)

0 Komentar