Penebangan Pohon Berusia 100 Tahun di Bali, Warga Mulai Cemas Atas Dampak Terhadap Alam

Penebangan Pohon Berusia 100 Tahun di Bali, Warga Mulai Cemas Atas Dampak Terhadap Alam
Penebangan Pohon Berusia 100 Tahun di Bali, Warga Mulai Cemas Atas Dampak Terhadap Alam
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Sebuah pohon yang diperkirakan berusia 100 tahun ditebang di Bali untuk pembangunan sebuah beach club. Kejadian ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat, yang masih sangat bergantung pada alam dan budayanya. Selain itu, turis asing pun mulai menyadari bahwa eksploitasi alam mungkin lebih menguntungkan dibandingkan dengan menjaga keberlanjutannya.

 

Dalam video yang diunggah oleh channel YouTube @Milenz, disebutkan bahwa penebangan pohon ini dilakukan secara bertahap, karena pohonnya sudah sangat tinggi. Masyarakat Bali khawatir bahwa kejadian ini bisa menjadi awal dari eksploitasi alam yang lebih luas. Seorang netizen menuturkan bahwa penebangan pohon ini menyebabkan masyarakat mulai kesulitan mendapatkan air bersih, dan juga berdampak pada adat dan kebutuhan primer mereka. “Pelan-pelan mereka mulai kesusahan air, terdapat banyak limbah, dan makin ditekan adat kebutuhan primer dan kewarasan diri,” kata narator mengutip seorang netizen.

 

Banyak netizen yang mengungkapkan keprihatinan atas penebangan pohon tersebut. Salah satu komentar dalam video menyatakan, “Berapa banyak pohon lagi yang akan ditebang demi keuntungan?” Pertanyaan ini mencerminkan kekhawatiran terhadap degradasi lingkungan di Bali akibat pembangunan yang tidak berkelanjutan.

 

Baca Juga:Tips Membuat Kentang Goreng Super Renyah di RumahPastel UFO, Inovasi Camilan Berbentuk Bundar dengan Rasa Menggoda

Penebangan pohon berusia 100 tahun ini tidak hanya menjadi perhatian masyarakat lokal, tetapi juga turis asing yang semakin menyadari dampak negatifnya terhadap alam dan budaya Bali. Seorang netizen bahkan membandingkan kejadian ini dengan yang terjadi di Kalimantan, yang terkenal dengan kerusakan hutannya akibat penebangan liar. “Apakah kamu baru merasakan pertama kalinya? Karena di Kalimantan hal itu sudah sangat sering terjadi,” kata seorang netizen dalam video tersebut.

 

Dalam konteks ini, penting bagi pemerintah Bali untuk memperhatikan isu-isu lingkungan dan mengembangkan kebijakan yang memastikan kelestarian alam dan budaya. Bali, yang dikenal sebagai destinasi pariwisata, harus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan konservasi agar masyarakat lokal tidak menjadi korban dari eksploitasi lingkungan. Jika tidak, dampaknya bisa sangat merugikan, baik bagi warga Bali maupun bagi pariwisata di masa depan.

0 Komentar