Penerapan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Pengembangan Soft Skill Peserta Didik

Penerapan Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk Pengembangan Soft Skill Peserta Didik
0 Komentar

Oleh :

Yulia Enshanty, S.Pd ( Guru Geografi di Sukabumi ,Jawa Barat  )

Pasca pandemi covid-19, kemdikbudristekdikti mengeluarkan kebijakan pengembangan kurikulum merdeka belajar untuk pembelajaran peserta didik di sekolah. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru juga memiliki keleluasaan untuk memilih dan mengembangkan berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Kurikulum merdeka menyertakan projek penguatan pelajar pancasila (P5) sebagai bagian pembelajaran yang menjadi pembeda dengan kurikulum satuan tingkat pendidikan (KTSP). Pelaksanaan P5 ini dikemas dalam bentuk kokurikuler sebanyak 20 – 30%. Selain pembelajaran tatap muka reguler dalam intrakurikuler sebanyak 70 – 80%. P5 memberi perbedaan nyata dalam aktivitas peserta didik di sekolah dan menjadi inti dari kurikulum merdeka. Pembelajaran projek ini memberi keleluasaan pada peserta didik dalam mengembangkan potensi dan minat yang dimilikinya.  Peserta didik pada kurikulum merdeka diharapkan dapat memiliki soft skills setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang SMA, bukan hanya sekedar pengetahuan saja. Soft skills yang diperoleh nantinya diharapkan dapat mengantarkan peserta didik memiliki kecakapan hidup terutama di era milenial, abad 21

Profil Pelajar Pancasila berpusat pada terwujudnya profil pelajar yang memiliki ciri-ciri : bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa pada Tuhan YME dan berakhlak mulia, bergotong royong dan berkebhinnekaan global. Penerapan P5 ini menjadi bagian dari  tema pembelajaran yang diajarkan dalam setiap fase dan menjadi bagian dari proses pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan. Secara umum, tema P5 ini sudah ditetapkan oleh pusat.  Guru serta Tim yang dibentuk satuan pendidikan dapat memilih dan mengembangkan sesuai dengan fase pembelajaran. Seperti yang kita ketahui ada 7 tema utama P5, yaitu :

Baca Juga:Guru Harus Kreatif Merancang PembelajaranMayoritas Penduduk Produksi Gula Aren, Desa Ciawi Purwakarta Penghasil Berkualitas

  1. Gaya hidup berkelanjutan
  2. Kearifan Lokal
  3. Bhineka tunggal Ika
  4. Bangun jiwa dan raganya
  5. Suara Demokrasi
  6. Rekayasa dan Teknologi

Dalam kegiatan proyek, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema atau isu penting yang aktual sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak nyata bagi lingkungan sekitarnya.

0 Komentar