Pengembang Perumahan Griya Panorama Indah Dinilai Hambat Pembangunan, Kades dan Warga Geruduk DPRD

Perumahan Griya Panorama Indah
MEDIASI: Kepala Desa Purwasari bersama puluhan warga menyampaikan aspirasi kepeda DPRD Kabupaten Karawang, mengenai Perumahan Griya Panorama Indah yang belum menyerahkan Fasos dan Fasum kepada pemerintah daerah. USEP SAPEULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Kepala Desa Purwasari bersama puluhan warga datang ke DPRD Kabupaten Karawang, Rabu (24/5). Kedatangan warga untuk mengadukan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum (Fasos dan Fasum) Perumahan Griya Panorama Indah (GPI), yang belum diserahterimakan oleh pengembang ke pemerintah daerah. Padahal perumahan tersebut sudah berdiri sejak 22 tahun lalu.

Kepala Desa Purwasari, Jimi mengungkapkan, perumahan GPI ini sudah berdiri hampir 22 tahun, namun karena fasos dan fasum yang belum diserahterimakan ke Pemerintah Daerah (Pemda) sehingga menghambat pembangunan yang akan dilakukan, baik itu oleh Pemda atau pun Pemerintah Desa (Pemdes).

“Diharapkan hasil dari pertemuan ini, akan adanya gambaran bagi pemdes terkait proses penyerahan fasos dan fasum perumahan. Serta adanya dorongan kepada pengembangan agar segera melakukan penyerahan fasos dan fasum Perumahan GPI ini,” ungkap Jimi.

Baca Juga:Cara Unik Pindahkan Akun GB WhatsApp dari Android ke iPhoneWarga Berharap Rumah Dinas Bupati di Pantura Segera Ditempati

Senada, Kepala Dusun Panorama Desa Purwasari, Teguh memaparkan, selama ini masyarakat cukup kesulitan untuk mendapatkan pembangunan fasilitas yang ada di Perumahan GPI. Bahkan untuk pembangunan infrastruktur selama ini masyarakat melakukan pembangunan secara swadaya.

“Untuk TPU kami juga membeli lahan secara swadaya pada tahun 2003 seluas 600 meter dan tahun 2023 ini 1.000 meter,” papar Teguh.

Direktur PT Panorama Mega Realtindo, Louis Tedja merasa telah melakukan permohonan serah terima fasos dan fasum perumahan GPI, bahkan telah dilakukan verifikasi pada tahun 2003 lalu.

Namun sayangnya, pernyataan dari pihak pengembang tersebut tidak dibuktikan dengan data-data berupaka dokumen permohonan serta dokumen verifikasi.

“Kami dari pengembang sudah beritikad baik dengan hadir di pertemuan kali ini. Kami sudah melakukan permohonan (penyerahan fasos fasum) pada 2003 lalu, bahkan ada juga memo dari tim verifikasi. Kami berniat untuk menyelesaikan permasalahan ini sampai tuntas,” ungkap Luois.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PRKP Karawang, Ayang Saehudin memaparkan, berdasarkan data base yang ada di Dinas PRKP belum tercatat adanya serah terima fasos dan fasum perumahan GPI.

“Jika pengembang perumahan GPI merasa sudah menyerahkan pada tahun 2003, mana buktinya? Karena sampai hari ini belum tercatat di PRKP kalau perumahan GPI ini sudah menyerahkan fasos dan fasum,” cetusnya.

0 Komentar