Penguatan Budaya Gotong Royong (Kolaborasi) melalui Professional Learning Community untuk Mewujudkan Sekolah Bermutu yang Berkebudayaan

Penguatan Budaya Gotong Royong (Kolaborasi) melalui Professional Learning Community untuk Mewujudkan Sekolah Bermutu yang Berkebudayaan
0 Komentar

Saat ini pelatihan guru cenderung memposisikan guru untuk melihat dan mendengar saja.7)  Kondisi ini sangat tidak menguntungkan sehingga metode tersebut perlu diubah menjadi metode belajar mandiri. Metode ini bertujuan agar guru-guru dapat menjadi guru-guru pembelajar mandiri yang tidak menggantungkan pelatihan kepada yayasan atau pemerintah. Beberapa metode pelatihan guru konvensional yang biasa dilakukan sebaiknya diubah menjadi metode komunitas pembelajar profesional atau “Professional Learning Community.”

Langkah-langkah yang diterapkan dalam membentuk Professional Learning Community adalah :

  1. Pada awalnya setiap guru dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai level kelas (satu level kelas terdiri dari beberapa kelas).
  2. Kepala sekolah menunjuk satu orang guru sebagai koordinator kelas yang dianggap bisa membawahi, membimbing, dan dapat menjadi teladan teman-teman lain di levelnya .
  3. Komunitas menentukan waktu pertemuan dan agenda pertemuan untuk satu semester atau satu tahun ke depan sesuai kebutuhan guru.
  4. Komunitas per level (guru kelas) ini akan bertemu dengan komunitas guru lain yang lebih besar dalam forum komunitas guru sekolah setiap bulannya.
  5. Dalam pertemuan, masing-masing guru dapat saling mengobservasi pembelajaran rekan sejawatnya dan saling berbagi temuan saat observasi. Hal ini memungkinkan suasana kompetisi diubah menjadi kolaborasi.
  6. Setiap guru harus berbagi gagasan, pengalaman dan kiat terbaik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
  7. Kepala sekolah dan atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum melakukan pemantauan rutin di setiap pertemuan. Komunitas pun dapat meminta kepala sekolah atau wakasek kurikulum untuk mengisi materi di pertemuan tersebut.
  8. Dalam kurun waktu tertentu, bagi kelompok yang setiap anggotanya berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran akan mendapat penghargaan dari sekolah.

Melalui penerapan salah satu konsep pendidikan abad 21, yakni gotong royong  (kolaborasi) dalam Professional Learning Community ini, diharapkan guru dapat menyadari dan memahami pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.  Beberapa manfaat Professional Learning Community yang dapat diperoleh antara lain :

  1. Menumbuhkan karakter pembelajar pada diri guru.

Sistem komunitas yang bottom-up akan memunculkan karakter pembelajar terus menerus pada diri guru, karena mereka dengan sendirinya akan menyadari bahwasanya belajar adalah hal yang penting dan wajib dilakukan oleh seorang guru dari waktu ke waktu.

0 Komentar