Pentingnya Computational Thinking dalam Era Digital: Apa, Mengapa, dan Miskonsepsinya (Part 3/habis))

Pentingnya Computational Thinking dalam Era Digital: Apa, Mengapa, dan Miskonsepsinya (Part 3/habis))
0 Komentar

Oleh:
Yuanita Dwi Parasta (Instruktur PPG Pra Jabatan FKIP Universitas Lampung)

Computational Thinking (CT) adalah suatu pendekatan berpikir dengan menggunakan konsep dan teknik yang umumnya diterapkan dalam ilmu komputer untuk memecahkan masalah dalam berbagai konteks. CT melibatkan kemampuan untuk merinci masalah menjadi langkah yang dapat dipecahkan, merancang algoritma untuk menyelesaikan masalah tersebut, memahami struktur data yang tepat untuk mengorganisir informasi, dan menerapkan pemikiran abstrak dalam menyelesaikan masalah kompleks.

Pentingnya Computational Thinking (CT) dalam era digital sangatlah besar. Ledakan teknologi informasi dan transformasi digital yang terjadi di seluruh dunia, CT memberikan kerangka kerja yang esensial untuk memahami, merancang, dan mengoptimalkan solusi teknologi yang efektif. Penerapan CT, individu dapat lebih efisien dalam memecahkan masalah, mengidentifikasi pola, dan membuat keputusan berdasarkan data, selain itu, CT juga mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan di pasar kerja yang semakin terhubung dan membutuhkan keterampilan yang terkait dengan teknologi.

Baca Juga:Pentingnya Computational Thinking dalam Era Digital: Apa, Mengapa, dandan Miskonsepsinya (Part 2)Ironi Pelatihan Daring: Koneksi Terhubung Pembelajaran Terputus

Seseorang yang memahami dan menguasai CT, dapat lebih siap menghadapi perubahan dan berkontribusi secara positif dalam era digital yang terus berkembang.
Perjalanan menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang CT, seringkali kita terjebak dalam persepsi yang sempit atau bahkan salah mengenai apa sebenarnya CT itu. Ada kesalahpahaman yang melingkupi konsep ini, dan inilah yang ingin kami ungkapkan hari ini. Melalui pemahaman tentang miskonsepsi seputar CT, kami berharap dapat mengungkapkan esensi sejati dari konsep ini, serta mendorong refleksi yang lebih kritis dan inklusif dalam menjelajahi dunia digital yang semakin kompleks ini. Dengan demikian, mari kita bersama-sama merenungkan dan mengatasi miskonsepsi yang mungkin terjadi, sehingga kita dapat menggali ke dalam potensi penuh CT dan mengaplikasikannya secara lebih efektif dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut beberapa kesalahpahaman yang terjadi seputar CT.

Miskonsepsi 1: Computational thinking (CT) hanya untuk ahli komputer. Salah satu miskonsepsi utama adalah bahwa CT hanya relevan bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang teknologi informasi atau pemrograman. Beberapa orang mungkin mengasosiasikan CT secara eksklusif dengan pemrograman dan pengembangan perangkat lunak. Padahal, CT memiliki aplikasi yang luas di berbagai disiplin ilmu dan sektor industri. CT adalah keterampilan yang dapat digunakan oleh siapa saja, terlepas dari latar belakang atau bidang studinya. Dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk sains, matematika, bisnis, kedokteran, seni, dan ilmu sosial, CT dapat memberikan manfaat yang signifikan. Ini melibatkan kemampuan untuk merinci masalah, menerapkan logika algoritma, mengidentifikasi pola, dan memahami implikasi dari keputusan yang diambil.

0 Komentar