Pemerintahan Afganistan Jatuh ke Tangan Taliban, KBRI Kabul Masih Beroperasi

Pemerintahan Afganistan Jatuh ke Tangan Taliban, KBRI Kabul Masih Beroperasi
0 Komentar

JAKARTA-Setelah kelompok Taliban menguasai ibu kota dan istana kepresidenan Afganistan, Pemerintah Indonesia belum berencana menutup KBRI Kabul.

Padahal situasi keamanan di Afghanistan memburuk setelah gerilyawan Taliban menguasai ibu kota negara itu. Sedangkan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri ke luar negeri.

“Misi diplomatik Indonesia di Kabul masih beroperasi,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, Senin (16/8).

Baca Juga:Haiti Kembali Dilanda Gempa, 1.297 Orang Dilaporkan TewasGaya Hidup Frugal Living saat Pandemi

Menurut Judha, misi diplomatik Indonesia akan dioperasikan oleh staf esensial yang terdiri dari unsur diplomat maupun unsur keamanan.

Mengantisipasi eskalasi keamanan, Kemlu dan KBRI Kabul telah melakukan pertemuan secara virtual dengan warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Afghanistan untuk memonitor kondisi dan menjelaskan langkah persiapan evakuasi.

“Keselamatan dan kesehatan WNI, termasuk staf KBRI, menjadi prioritas utama,” tutur Judha, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang rencana evakuasi yang disiapkan pemerintah.

Judha menuturkan, hingga saat ini terdapat 15 WNI yang telah melaporkan keberadaannya di Afghanistan. Jumlah tersebut belum termasuk staf yang bertugas di KBRI Kabul.

Para WNI antara lain bekerja sebagai ekspatriat, bekerja di badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan menikah dengan warga setempat.

“Mereka semua dalam kondisi baik dan aman. Kemlu dan KBRI Kabul terus memantau perkembangan eskalasi keamanan di Afghanistan,” kata Judha.

Sejumlah negara yaitu Denmark, Norwegia, Kanada, dan Jerman telah memutuskan menutup sementara kedutaan besarnya di Afghanistan, menyusul meluasnya pergerakan Taliban di negara itu.

Baca Juga:Hari Anak Diperingati, Hak Generasi DikebiriJangan Konsumsi Sembarangan, 3 Buah Ini Ternyata Berbahaya Jika Salah Makan

Negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), juga telah bergerak untuk mengevakuasi warganya dari Afghanistan.

Pada April, Taliban meningkatkan kampanye untuk mengalahkan pemerintah yang didukung AS ketika pasukan asing mundur setelah 20 tahun perang.

Pasukan Afghanistan yang didukung AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan pada akhir 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden setelah serangan 11 September 2001 di AS.(red)

0 Komentar