Sehingga kalau uji emisi sering dilakukan terutama kepada kendaraan yang tingkat potensi encemarannya rendah seperti bus dan truk yang memakai bahan bakar solar dengan kondisi mesin yang kurang bagus namun masih ada yang dipaksakan untuk jalan, akan sangat mengganggu kualitas udara ini.
Pengendalian pencemaran udara yang semakin meningkat ini tentunya tidak sesederhana dengan uji emisi saja, tetapi butuh kebijakan yang menyeluruh mulai hulu sampai hilir, mulai kebijakan industri sampai kebijakan fiskal yang berhubungan dengan pencemaran.
Industri harus diarahkan kepada efisiensi pemakaian bahan bakar fosil yang banyak menghasilkan gas buang, tetapi pemakaian listrik nir bahan bakar vosil perlu dipertimbangkan untuk dinaikkan kapasitasnya. Demikian juga dengan kendaraan, pemerintah harus berani mengambil kebijakan agar pemakaian bahan bakar resiko tinggi terhadap udara juga semakin dialihkan ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Sehingga ketika masyarakat masih banyak menggunkan kendaraan yang berbahan bakar kurang ramah kepada lingkungan mestinya jangan disalahkan dulu publik, namun kebijakan pemerintah tentang produksi kendaraan yang tidak lingkungan harus dievaluasi dahulu.(*)