Presiden Jokowi Ajukan Panduan Strategis di KTT AZEC “Transisi Energi dan Dukungan Pendanaan Inovatif”

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi Ajukan Panduan Strategis di KTT AZEC "Transisi Energi dan Dukungan Pendanaan Inovatif" (Sumber Foto: @youtube SekretariaPresiden)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), telah menyampaikan sejumlah panduan kepada Asia Zero Emission Community (AZEC) dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan. Salah satu panduan Presiden Jokowi adalah mengakui beragam jalur transisi energi.

Pesan Presiden Jokowi dalam Panduan untuk AZEC

“Setiap negara memiliki strategi transisi energi yang unik dan berbeda, disesuaikan dengan kondisi nasional. Indonesia sendiri memiliki Indonesian Way of Just Energy Transition melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan upaya penguatan dekarbonisasi,” ujar Presiden saat berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AZEC di Main Hall Kantor PM Jepang, Tokyo, pada Senin (18/12/2023), melansir dari @SekretariatPresiden.

Presiden Jokowi juga menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan hutan tropis terbesar ke-3 di dunia, telah mengambil sejumlah langkah. Hal ini melibatkan pengurangan emisi melalui pengendalian deforestasi dan degradasi hutan, serta pengembangan potensi mangrove untuk menyerap karbon.

Baca Juga:Zhafirah Zahrim Febrina (Korban Erupsi Gunung Merapi) Meninggal Dunia, Tak Kuasa Menahan Luka Bakar 70%Daun Kelor dan Khasiatnya dalam Proses Penurunan Berat Badan

“Saya berharap kerja sama dengan AZEC dapat menekankan pentingnya kerja sama dekarbonisasi pendanaan yang inklusif untuk mengembangkan berbagai proyek CCS & CCUS,” tambah Presiden.

Panduan kedua adalah dukungan untuk pendanaan inovatif. Presiden menyebutkan bahwa perkiraan kebutuhan pendanaan transisi energi di ASEAN mencapai USD29,4 triliun hingga tahun 2050. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pendanaan berkelanjutan agar transisi energi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat bagi rakyat. Indonesia sendiri telah memiliki berbagai pembiayaan inovatif yang kredibel, seperti mekanisme transisi energi, sukuk dan obligasi hijau, serta bursa karbon.

“Sinergi antara pemerintah, swasta, dan perbankan adalah kunci, dan harus menjadi pemain kunci untuk mempercepat transisi energi, sehingga realisasi proyek prioritas untuk mendukung inisiatif pengurangan emisi dapat terus didorong,” ucap Presiden.

“Contohnya, pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, waste to energy di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah,” lanjutnya.

Melalui panduan ini, Presiden berharap AZEC dapat menjadi platform yang, dengan semangat kolaborasi, dapat berkontribusi secara konkret dalam upaya pengurangan emisi.

Baca selengkapnya: [link artikel](https://setkab.go.id/presiden-jokowi-paparkan-panduan-azec-hadapi-perubahan-iklim/)

0 Komentar