PASUNDAN EKSPRES – Akhir-akhir ini Di Kota Subang sedang mengalami Puncak Musim kemarau
Puncak Musim Kemarau ini Tepatnya wilayah Pantura yang mengalami kekeringan, hingga sawah-sawah pun kena imbasnya.
Puncak Musim Kemarau 2023

Polusi udara yang sangat jelek, udara yang sangat kering, di jalanan juga ketika berkendara, benar-benar terasa kekeringannya.
Maka dari itu, saat ini sedang musim kemarau. Makan lah yang sehat, jadi pola makan harus dijaga juga
Baca Juga : Harga Cabai di Subang Melonjak Drastis Rp 60.000 Ribu
Baca Juga : Azab Kaum Sodom di Tanah Jawa, Desa Legetang Lenyap Dalam Semalam
Di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sawah Seluas 250 hektare tepatnya di Desa Jayamukti dan Desa Rawamekar, Saat itu sedang mengalami kekeringan yang sangat parah.
Penyebab Puncak Musim Kemarau
Penyebabnya bukan karena kemarau saja, tapi diakibatkan dari pelaksanaan perbaikan saluran irigasi di wilayah hulu jadinya kurang pasokan air ke sejumlah saluran irigasi dan pesawahan.
Baca Juga : Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Gratis? Cara Dapat Tiket Gratis Cek Disini
Baca Juga : Cara Mudah Cek Nomor Porsi Haji Untuk Keberangkatan 2023 di HP
Kepala UPTD Pertanian Blanakan Sawinan yang melihat langsung permasalahan kekeringan tersebut.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Muspika Kecamatan Blanakan dan PJT untuk mengatasi persoalan pasokan air.
Jadi faktanya terdapat 250 hektare areal pesawahan yang mengalami kekeringan, 150 hektar areal pesawahan yang belum bisa di tanami
Dan 100 hektar sawah yang sudah bisa ditanami padi milik petani terancam gagal panen jika dalam 1 hingga 2 minggu yang tidak mendapatkan pasokan air
Para petani pun sangat berharap sekali bahwa sawah mereka bisa segera terairi kembali. Karena mereka terancam rugi hingga miliaran rupiah kalau gagal panen.