Putih Sari: Masyarakat Ujung Tombak Pencegahan Stunting

Putih Sari: Masyarakat Ujung Tombak Pencegahan Stunting
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES PERCEPATAN: Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra drg. Putih Sari berkolaborasi dengan BKKBN Jawa Barat kembali melaksanakan Promosi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus, Jumat (29/9).
0 Komentar

BKKBN Inisiasi Beragam Program Percepatan Penurunan Stunting

PASUNDAN EKSPRES-Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Gerindra drg. Putih Sari kembali melaksanakan “Promosi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus”, berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, Jumat (29/9).

Kegiatan yang digelar di Gedung Joglo Belawan, Kp. Sukarata, Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta itu, dihadiri lebih dari 200 orang.

“Sejatinya, ujung tombak pencegahan stunting di masyarakat adalah masyarakat itu sendiri. Karenanya pemahaman terkait stunting ini harus benar-benar dipahami oleh masyarakat,” kata Putih Sari.

Baca Juga:Pj Ketua TP PKK: Program Sekoper Cinta Diharapkan Bisa Tumbuhkan Wanita MandiriTiga Pimpinan Partai Koalisi Perubahan di KBB Adakan Pertemuan, Ada Apa???

Dengan memahami stunting, sambungnya, masyarakat dapat mengetahui bagaimana memperlakukan diri mereka sendiri, anak-anaknya, keluarganya sehingga rantai stunting ini bisa terputus.

Terkait besarnya peran kader posyandu di masyarakat, Putih Sari meminta agar perhatian terhadap kader posyandu terus ditingkatkan. Disebutkannya, kinerja kader posyandu semakin hari semakin dituntut lebih banyak lagi.

“Apalagi hari ini ada permasalahan stunting. Yang mana, peran kader posyandu terhadap penurunan stunting juga sangat penting karena mereka juga turut mengawal serta mengedukasi masyarakat,” ujarnya.

Ke depan, lanjut dia, posyandu akan diformalkan secara kelembagaan karena selama ini statusnya berupa pemberdayaan masyarakat di bawah puskesmas. Sehingga, programnya pun turunan dari puskesmas.

“Wacananya posyandu ini akan diformalkan. Sedang disusun regulasinya. Nantinya secara anggaran punya nomenklatur. Langsung dari APBN tak lagi bergantung dari APBD,” ucap Putih Sari.

Dirinya pun berpesan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu, untuk memperhatikan pola asuh kepada anak-anak mereka, terutama dari sisi perhatian dan gizinya harus benar-benar terpenuhi.

“Jangan sampai karena pemahaman yang tidak tepat, banyak ibu-ibu yang memberikan makan tanpa ada gizi yang benar,” kata Putih Sari.

Baca Juga:Kejari Purwakarta Tahan Tiga Tersangka Korupsi Bansos Covid-19, Ancaman Maksimal Hukuman MatiRibuan Alumni Spenti Hadiri Reuni Akbar di Cikao Park

Senada disampaikan Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Barat Irfan Indriastono. Dirinya mengapresiasi dukungan Anggota Komisi IX DPR RI drg. Putih Sari terhadap percepatan penurunan stunting.

Disebutkan Irfan, BKKBN telah menginisiasi berbagai program sebagai percepatan penurunan angka stunting. Di antaranya, menginisiasi perekrutan tim pendamping keluarga yang bertugas untuk mendampingi keluarga berisiko stunting.

0 Komentar