Rekonstruksi Pelajaran Sejarah, Akankah Fakta Masa Lalu Terdistorsi?

Rekonstruksi Pelajaran Sejarah, Akankah Fakta Masa Lalu Terdistorsi?
0 Komentar

1. Sejarah sebagai Peneguh Hati
Allah Swt. telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih bahwa Allah akan menjadikan mereka sebagai penguasa di muka bumi ini, Allah Akan meneguhkan dien yang diridhai-Nya, dan mengganti rasa takut dengan rasa aman. Seperti yang tercantum dalam ayat yang artinya “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan kebajikan bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka. Dan Dia benar-benar akan mengubah keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dari Aku. Dan barang siapa (tetap) kafir sesudah (janji) itu, meka mereka itulah orang-orang yang fasik” (QS. An-Nur[24]: 55).

2. Sejarah sebagai Pengajaran
Sejarah meerupakan pendidikan (Ma’uidzah) Allah terhadap kaum muslimin. Allah Swt. berfirman yang artinya:
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir” (QS. Al-A’raf[7]: 176).

3. Sejarah sebagai Peringatan
Banyak kisah masa lalu yang dapat diambil pelajaran sebagai peringatan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Seperti kisah Fir’aun yang menentang nabi Musa AS dan kisah-kisah lainnya.

Baca Juga:Seri Belajar Filsafat Pancasila 14Berpadunya Fenomena Geografi,Pilkada dan Covid-19, Sudah Siapkah Menghadapinya

4. Sejarah sebagai Sumber Kebenaran
Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. menjamin tentang kebenaran kisah-kisah sejarah yang tercantum di dalam al-Qur’an dan termaktub dalam ayat yang artinya “kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya. Petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah[2]: 2).

Terbukti jelas bahwa pentingnya sejarah dalam pandangan Islam begitu diperhatikan. Dengan kata lain bahwa sejarah dapat dijadikan pelajaran dan peringatan untuk menentukan langkah selanjutnya dari kesinambungan risalah dalam menggapai tujuan. Apa yang terjadi pada masa lampau sudah seharusnya dijadikan pelajaran berharga dalam menjalankan tugas-tugas kekhalifahan menusia hari ini.

0 Komentar