Rusak Parah, Tahun Ajaran Baru di SDN Karangpawitan 3 Kekurangan Ruang Kelas

Rusak Parah, Tahun Ajaran Baru di SDN Karangpawitan 3 Kekurangan Ruang Kelas
ANCAM KESELAMATAN: Siswa SD Negeri Karangpawitan 3 belajar di ruangan kelas yang rusak parah dan mengancam keselamatan.UPEP SAPEULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Tahun ajaran baru ini, ternyata masih menyimpan cerita miris dari dunia pendidikan di Kabupaten Karawang. Pasalnya, gedung SD Negeri Karangpawitan 3 rusak parah. Akibatnya, pihak sekolah kekurangan kelas bagi para siswa.

Kepala Sekolah SD Negeri Karangpawitan 3, Iwan Suciyadi mengatakan, pihak sekolah mengalami kekurangan ruang kelas untuk tahun ajaran 2023 saat ini. Hal ini disebabkan oleh adanya ruang kelas dalam kondisi rusak parah.

“Ruang kelas tersebut hingga sekarang belum ada perbaikan apapun,” ujarnya.

Dikatakan Iwan, ruangannya tidak cukup, kursi dan meja diisi oleh 3 murid. Akibatnya siswa harus berdesakan. “Ruang kelas kami ada yang rusak parah dan sampai sekarang belum ada perbaikan apapun, tapi sudah ada kedatangan tim dari pemerintah yang melihat secara langsung untuk mengukur dan membicarakan anggaran perbaikannya,” katanya.

Baca Juga:Apdesi Keberatan Biaya Layanan Pajak, Biaya Bayar PBB Per Lembar Rp2.500Dakwah Lewat Lagu, Gus Haris Rilis Album Sahabatku

Ia menambahkan jumlah siswa saat ini ada sebanyak 830 orang. Ruang kelas saat ini, hanya ada sebanyak delapan ruangan. Kondisi pembelajaran dengan kondisi berdesakan telah terjadi sejak 5 tahun lalu. Hal ini pun telah mendapatkan keluhan dari orangtua siswa.

“Kondisi berdesakan dikeluhkan juga oleh orang tua siswa, namun mereka pada terpaksa memasukan anaknya kesini karena pertimbangan zonasi,” tambahnya.

Dijelaskan, secara ideal seharusnya 1 ruang kelas maksimal diisi oleh 40 siswa. Tetapi, SDN Karangpawitan 3 mengalami kondisi urgen karena jumlah murid baru dan murid keluar berbanding drastis. Ia telah melakukan pengajuan pembangunan ruang kelas baru namun, belum terdapat respon apapun dari pemerintah daerah.

“Kemarin yang daftar 140 yang kita terima 130, sedangkan yang keluar (lulus) hanya 91 siswa. Berarti kan malah nambah ya. Selain berdesakan, ruang kelas yang langit-langitnya rusak parah juga terpaksa kami gunakan. Bingung saya juga, mudah-mudahan pemerintah memerhatikan, jangan sampai bantuan salah sasaran. Yang sudah cukup ruangan malah dapat bantuan terus,” pungkasnya.(use/ery)

0 Komentar