Sanggar Kamonesan Urang Subang Konsisten Lestarikan Seni Tradisional

Sanggar Kamonesan Urang Subang Konsisten Lestarikan Seni Tradisional
MANGGUNG: Anggota Sanggar Kamonesan Urang Subang saat pertunjukan. Sanggar ini banyak aktivitas mulai dari produksi alat musik secara mandiri, pertunjukan di panggung hingga membuka privat belajar musik. YUSUP SUPARMAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Buka Private Belajar dan Produksi Alat Musik

Sanggar Kamonesan Urang Subang, multi aktivitas. Mulai dari produksi alat musik secara mandiri, pertunjukan di panggung hingga membuka privat belajar musik. Cita-citanya, melestarikan seni tradisional.

YUSUP SUPARMAN, Subang

Sanggar Kamonesan Urang Subang tetap eksis hingga kini. Berdiri sejak tahun 2016 lalu, Sanggar Kamonesan Urang Subang dirintis orang yang konsisten melestarikan seni tradisional, Suherli atau akrab disapa Ubek. Sanggar yang berada di Kampung Sadaya Barat RT 26 RW 08 Desa Kalijati Barat. Anggotanya sebanyak 20 orang. Sanggar ini memfasilitasi para pemuda desa setempat untuk berkarya.

Perintis dan Pimpinan Sanggar Kamonesan Urang Subang, Suherli (Ubek) melalui Tiar Suparta Wiguna, yang merupakan anggota sanggar berbagi cerita mengenai aktivitas sanggar dan konsisten melestarikan seni tradisional.

Baca Juga:Pemkab Subang Bersama Kemenag Awali Hari Santri dengan Shalat IstisqoTepis Mosi tak Percaya

Dia menjelaskan, Sanggar Kamonesan Urang Subang konsisten memproduksi alat musik yang berasal dari bambu. Anggota komunitas memiliki kemampuan membuat suling, karinding termasuk celempung. “Kami terus belajar untuk menghasilkan alat musik yang berkualitas,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Selasa (1/10).

Sanggar Kamonesan Urang Subang juga aktif mengisi berbagai acara yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat. Sejauh ini baru di Subang saja. Ke depan terus prospek mengenalkan seni tradisional kepada masyarakat. “Setiap bulannya selalu ada aktivitas manggung yang kami lakukan, bisa satu sampai dua kali,” ujarnya.

Dia mengatakan, sekali manggung bisa 12 orang. Mereka memainkan perannya masing. Ada yang bermain karinding, suling, gitar, kecapi, bass, celempung dan jimbe dan kendang. “Kita ketika tampil bisa kolaborasi dengan alat musik modern, tapi tetap yang dikedepankan alat musik tradisional,” ungkapnya.
Sanggar Kamonesan Urang Subang juga memiliki perlengkapan panggung seperti sound system yang lengkap. “Jadi sudah satu paket, bukan hanya ada alat musik, sound system juga ada,” ujarnya.

Selain ada kesibukan produksi alat musik dan pertunjukan, Sanggar Kamonesan Urang Subang juga memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar seni tradisional. “Melalui privat ini diharapkan banyak yang tertarik dan melestarikan seni tradisional. Kami juga aktif sosialisasi ke anak-anak di sekolahan, pentingnya melestarikan kesenian tradisional,” pungkasnya.(*/society/vry)

0 Komentar