Tak Layak dan Rusak, Atap Gedung SDN Karangpawitan 3 Ditahan Tiang Bambu, Pengajuan Tak Direalisasi

gedung SDN Karangpawitan 3
BUTUH REHAB: Kondisi gedung SDN Karangpawitan 3 Kabupaten Karawang mengalami rusak parah dan butuh perbaikan. UPSE SAPELUOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Kendati Kadisdikpora Karawang mengklaim sudah tidak ada lagi sekolah rusak, tapi kondisi gedung SDN Karangpawitan 3 Kabupaten Karawang mengalami rusak parah. Bahkan, salah satu ruang kelas terpaksa di tahan tiang bambu agar atapnya tak roboh.

Kepala SDN Karangpawitan 3 Karawang, Iwan Suciyadi mengaku kerusakan bangunan kelas di sekolahnya sudah terjadi sejak lama. Ada 4 kelas yang mengalami kerusakan khususnya bagian atap karena bangunan SD sudah sangat tua.

“Kerusakannya karena udah lama, bangunan ini dari tahun 1986, jadi udah 37 tahun. 1 lokal yang rusak, 3 ruangan dan ada 1 yang parah sampai disangga,” ujarnya.

Baca Juga:Mundur dari ASN, Ketua PGRI Karawang Pilih NyalegLapas Kelas IIB Purwakarta Latih WBP Lebih Terampil

Iwan mengaku, pihaknya telah mengajukan bantuan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang pada tahun 2020 namun belum mendapatkan bantuan hingga saat ini.

Akhirnya pada 2022 kemarin, pihaknya berinisiatif untuk mengajukan bantuan kepada dewan dan dijanjikan akan mendapat bantuan tahun ini.

“Kita sudah ngajuin ke beberapa termasuk Disdik. Tiga tahun lalu, cuman katanya dana dialihkan ke covid, jadi diundur lagi diundur lagi,” katanya.

Ia menambahkan, tahun ini ada yang menjanjikan bantuan, dari dewan bukan Disdikpora. “Dana aspirasi, cuman belum dikasih tau pasti kapan-kapannya. Katanya nominal Rp200 juta inshaallah tahun ini,” katanya.

Iwan mengungkapkan, SDN Karangpawitan 3 saat ini kondisi ruangnya sangat terbatas. Kelasnya ada 8, muridnya 800 orang. Jadi mau tidak mau kelas yang atapnya rusak tetap dipakai untuk pembelajaran sehari-hari.

“Ruangnya terbatas, kalau tidak dipakai di mana lagi tempatnya?” ungkapnya.

Menurutnya, SDN Karangpawitan 3 tidak hanya membutuhkan perbaikan atap. Tetapi butuh pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) juga. Namun, saat ini kerusakan atap menjadi prioritas bagi SD tersebut.

“Kita kurang kelas juga sebenarnya, butuh RKB juga. 800 siswa kita bagi jadi 2 shift, itu sampe jam 5 sore. Kalau 3 shift bisa sampe jam 8 malem. Tapi kita prioritaskan atap dulu,” katanya.

Baca Juga:Membangun Profil Pelajar Pancasila Melalui Adu Data, Guru vs Peserta DidikMengenal Bukit Pamoyanan Subang yang Ramai Dikunjungi Sejak 2018

Ia berharap, tahun 2023 ini SDN Karangpawitan 3 betul-betul mendapatkan bantuan. Sebab kerusakan atap yang dialami sudah termasuk parah dan bisa membahayakan para siswa.

“Harapannya ya secepatnya dibenahi, gak ada waktu lagi. Kalau ringan kami bisa benahi sendiri, tapi ini banyak rusaknya. Tukang atap aja udah gak ada yang berani naik, udah urgent parah soalnya,” pungkasnya.(use/ery)

0 Komentar