Sejarah Penemuan Virus, Dari Penyakit Hingga Vaksin

Sejarah Penemuan Virus, Dari Penyakit Hingga Vaksin
(dok.pexels.com/Miguel Á. Padriñán)
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Sejarah penemuan virus menjadi bagian penting dalam perkembangan kehidupan manusia,Virus adalah makhluk hidup yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron, telah menjadi momok bagi manusia selama berabad-abad.

Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari yang ringan seperti flu hingga yang mematikan seperti HIV/AIDS.Namun, di balik itu semua, virus juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Virus dapat digunakan untuk mengembangkan vaksin dan obat-obatan, serta untuk melakukan penelitian di bidang bioteknologi.

Asal-Usul Penemuan Virus

Sejak abad ke-19 gagasan tentang mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit tanaman sudah ditemukan. Dirangkum dari laman Smithsonian, pada tahun 1840-an, Miles Berkeley, seorang ahli botani, mengidentifikasi jamur di balik penyakit hawar kentang.

Baca Juga:Fakta Film Women From Rote Island, Raih Piala Citra 2023Rekomendasi Film Horor Indonesia, Terbaru Hingga Lawas

Pada tahun 1857, para petani di Belanda melaporkan penyakit pada tanaman tembakau yang membuat daun mulai berubah menjadi hijau tua berbintik-bintik, kuning, dan abu-abu, yang menyebabkan petani kehilangan hingga 80 persen tanaman di ladang yang terkena dampak.

Pada tahun 1879, seorang ahli patologi tanaman asal Belanda, Adolf Mayer mulai meneliti penyakit ini dan menamakannya mosaic disease of tobacco atau penyakit mosaik tembakau.

Dia mencoba menggunakan serangkaian isolasi kuman dan infeksi, untuk menemukan penyebabnya. Namun, eksperimen ini mengalami masalah karena saat itu tidak ada alat untuk melihat virus.

Ketika ahli botani Dmitri Ivanovski meneliti mosaic disease of tobacco di Krimea mulai tahun 1887, ia mengambil pendekatan yang berbeda.

Ivanovski meletakkan getah dari tanaman tembakau sakit pada daun tembakau yang sehat, yang kemudian membuat tembakau sehat tersebut berubah menjadi kuning berbintik-bintik karena penyakit.

Data ini diterbitkannya pada tahun 1892 dan ia menyimpulkan bahwa penyakit itu disebabkan oleh racun atau bakteri.

Ahli mikrobiologi Belanda, Beijerinck, melakukan eksperimen yang hampir sama dengan Ivanovski, tetapi ia sampai pada kesimpulan yang jauh berbeda.

Baca Juga:Bocoran Jadwal Tayang Layangan Putus The Movie, Simak DisiniSinopsis dan Urutan Film The Hunger Games, Wajib Nonton!

Beijerinck mendapatkan bukti bahwa agen penyakit tersebut bergantung pada daun yang tumbuh untuk berkembang biak. Dia membuktikan patogen tumbuh di daun, tapi anehnya, itu tidak bisa berkembang biak tanpa daun.

0 Komentar