Sekuler dan Islam, Berlainan Jalan

Sekuler dan Islam, Berlainan Jalan
0 Komentar

GHIFFAARI MAHARDHIKA, S.SI
S2 PENDIDIKAN MATEMATIKA, UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Sekularisme dan Islam merupakan dua ideologi hidup yang berlainan jalan.

Sekularisme berjalan dengan semangat pemisahan agama dari kehidupan sehari-hari dan membatasi bahkan mengekang kewenangan Tuhan hanya di sisi-sisi tertentu yang menguntungkan saja. Dengan kata lain, bagi kaum sekuler Tuhan hanya berlaku kekuasaannya disebagaian hidup manusia contohnya di tempat ibadah, kementrian agama, sekolah-sekolah agama dan tempat-tempat religius lainnya. Sementara disisi bagian hidup lainnya, manusia merasa lebih berkuasa dari Tuhan dengan membuat jalan hidup untuk mengatur manusia lainnya. Dan akhirnya menimbulkan suatu situasi dan kondisi dimana manusia mengahamba kepada manusia lainnya.

Sekularisme berawal dari negeri Eropa, ketika masyarakat eropa menganggap kekuasaan gereja tak sejalan dengan perkembangan zaman. Saat itu, Eropa sedang mengalami zaman kegelapan atau yang terkenal dengan istilah “Dark Age”. Sebagian pihak berpendapat bahwa otoritas gereja-lah yang membuat mereka terkekang dizaman kegelapan. Tercatat, gereja dizaman itu hampir mendominasi seluruh sisi kehidupan masyarakat Eropa dan tidak boleh ada suatu pemahaman yang bertentangan dengan dogma gereja. Beberapa ilmuwan yang mengemukakan pendapatnya tetapi bertentangan dengan gereja dihukum seperti Coppernicus, Galileo Galilei dan Granado padahal dikemudian hari ditemukan bahwa pendapat mereka-lah yang benar. Sampai pada akhirnya masyarakat Eropa tersadar bahwa jika Eropa ingin mengalami kemajuan mereka harus lepas dari kekangan geraja.

Sehingga sebagian masyarakat Eropa melakukan sebuah revolusi pada hampir semua bidang termasuk bidang pemikiran, yang kemudian melakukan pemberontakan terhadap gereja menuju kehidupan yang sekuler. Revolusi mereka membawa dampak yang nyata, Eropa bangkit dari zaman kegelapan menuju abad pencerahan atau yang sering dikenal dengan Renassaince. Setelah kejadian tersebut maka munculah banyak pemikir terkenal seperti Charles Darwin, Karl Marx, Adam Smith, Max Weber dll.

Baca Juga:Ditanya Target Jawa Barat, Prabowo: InsyaAllah Bagus!Menanamkan Profil Pelajar Pancasila untuk Memiliki Jiwa Antikorupsi

Selanjutnya, kemajuan Eropa membawa mereka keluar dari benua eropa dan melakukan penjelajahan ke seluruh negeri lewat misi kolonialisme dan imperialisme termasuk memasuki negeri-negeri kaum muslimin. Dampak Kolonialisme tidak hanya sekedar penjajahan fisik belaka melainkan membawa suatu hal yang lebih fatal yakni menjauhkan jati diri Islam dengan kaum muslimin dengan racun-racun pemikiran termasuk Sekularisme. Sehingga secara teratur mulai-lah kaum muslimin lupa akan jati dirinya.

0 Komentar