Semi Ikra Negara: Kerja Kebudayaan Membangun Citra Sebuah Daerah

kerja kebudayaan
Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Nagara
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Bagaimana kerja kebudayaan merubah citra sebuah daerah? Semula dari daerah terisolir, sampai dikenal dengan daerah yang memiliki citra positif.

Direktur Sekolah Seni Tubaba, Semi Ikra Negara mengungkapkan bagaimana dirinya selama 7 tahun melakukan kerja kebudayaan untuk mengembangkan sumber daya manusia di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) melalui pendidikan kesenian.

Pertemuannya dengan Bupati Tubaba (2016), Umar Ahmad, menjadi awal berdirinya kelas-kelas seni di Tubaba yang dia inisiasi saat itu.

Baca Juga:Panduan Praktis Cara Mencairkan Limit Akulaku ke Akun DanaTutorial Menghias Frozen Cake Topper

“Ada teater, tari, seni rupa, sastra, musik, sampai sekarang berjalan, sudah 7 tahun lebih. Para pesertanya dari mulai anak 5 tahun sampai 20 tahun. Bahkan ada juga guru-guru yang terlibat untuk memperbaiki kualitas mereka mengajar,” cerita Semi.

Menurut Semi, sumber daya manusia adalah satu-satunya sumber yang potensial untuk dikembangkan di Tubaba. Lantaran Kabupaten Tubaba, lanjut Semi, merupakan kabupaten tersisolasi yang ada di pedalaman Lampung.

“Dia tidak dilalui jalur Trans Sumatera, tidak punya gunung, tidak punya laut, tidak punya universitas, sama sekali tidak menarik,” jelasnya.

Dari pendidikan seni nya itu, Semi menyebut Tubaba hari ini menjadi Tubaba yang manusianya tumbuh, mampu berbicara, berpendapat melalui karyanya.Dampak lain, bagi Semi, Tubaba juga punya nilai yang positif di mata publik yang lebih luas.

“Karena muara dari Sekolah Seni Tubaba ini kan festival, buan sekedar rame atau perayaan, sekalipun disebut perayaan kita menyebutnya ini perayaan kesadaran. Karena selain menampilkan karya seni, kita menawarkan satu wacana,” jelasnya lagi.

Di Festival terakhir (2023) wacana yang ditawarkan oleh Festival Sekolah Seni Tubaba tentang diri dan ruang. Alasannya lantaran Tubaba dalam beberapa tahun terakhir diceritakan Semi selalu membuat ruang publik baru, yang bisa diakses semua orang.

“Kita juga sedang sungguh-sungguh menciptakan apa itu manusia Tubaba, identitas manusia Tubaba. Kan kita punya falsafah bekerja keras, konsisten dan ikhlas, juga setara dan melestarikan lingkungan. Yang terakhir ini diambil dari falsafah orang Baduy,” ungkap Semi.

Baca Juga:Pangdam Siliwangi Ajak Kolaborasi Penanaman Bibit Bambu di Hutan Ciater SubangHarga Vespa matic Terbaru di Indonesia, Bikin Dar Der Dor

Nilai-nilai tersebut diungkapkan Semi, penting ditumbuhkan pada generasi muda Tubaba, termasuk peserta didik Sekolah Seni Tubaba, yang nantinya akan mengubah Tubaba menjadi jauh lebih baik di masa yang akan datang.

0 Komentar