PASUNDAN EKSPRES-Sudah bukan rahasia lagi, jika saat ini dunia tengah bersiap menghadapi ancaman krisis komoditas pangan. Berbagai cara dan program pun dijalankan pemerintah Indonesia. Diantaranya Program Penanaman Sorghum di daerah daerah di semua wilayah di Nusantara.
Selain untuk menjaga stabilitas harga komoditi sembako di pasar, Sorghum atau kerap disebut Chantel marak digelorakan pemerintah dengan tujuan kesiapan pangan Nasional.
Melihat sebagai peluang bisnis dengan target membantu pemerintah dalam perkuatan ekonomi khususnya dalam ketahanan pangan tersebut, Tim Relawan Budi Hermawan yang digawangi langsung Pengusaha Muda H.Budi Hermawan. Memulai penanaman Sorghum tersebut dengan membuka lahan tidur seluas 70 Hektar menjadi lahan produktif khusus tanam Sorghum.
Menggunakan dana pribadi, H. Budi Hermawan atau warga dan tokoh sering menyebutnya President RBH, memulai bisnis tersebut dengan memaksimalkan tim RBH yang telah tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.
“Kami menanam Sorghum sejak setahun yang lalu. Dimulai dengan membuka lahan tidur, memberikan pelatihan dan pembekalan ilmu pada tim / relawan yang tergabung dalam RBH. Alhamdulillah, sejak beberapa bulan ini, kami telah berhasil menjalankan Panen Raya Sorghum tersebut,” jelas H.Budi Hermawan saat dikonfirmasi awak media.
H.Budi Hermawan lebih lanjut menjelaskan, sedemikian disampaikan oleh Presiden dalam keterangannya setelah menanam sekaligus menyaksikan panen sorgum bersama Ibu Iriana Joko Widodo di PT Sorghum Indonesia, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis, 2 Juni 2022 lalu.
Tim RBH kemudian memacu tim dan SDM di kepengurusan RBH sebagai pelaksana penanaman, dengan sebelumnya membuat kelompok kelompok petani khusus.
“Yang akan kita hadapi itu krisis pangan dunia bukan hanya nasional, maka harus ada pilihan-pilihan yang bisa kita kerjakan di negara kita, diversifikasi pangan, alternatif-alternatif bahan pangan. Jadi tidak hanya tergantung pada beras karena ketersediaan beras yang lahan tanamnya setiap tahun terus berkurang di negeri ini,” lanjut H. Budi Hermawan.
Selain beras, kata dia, Indonesia juga memilikinya beberapa jenis sembako diantaranya jagung, sagu. Dan kini komoditi sembako pangan yang ketiga adalah sorgum yang harus mulai di tanam dan bisa diandalkan.
H.Budi Hermawan mengatakan bahwa tim RBH di Purwakarta telah melakoni panen sorgum beberapa kali (rutin perbulan). Dan hasilnya cukup memuaskan dimana menunjukkan hasil yang sangat baik dan berpotensi untuk memberikan lapangan kerja baru, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
“Sudah dicoba di kecamatan Campaka dan Kec Cibatu diatas seluas tanah 60 hektare, dan kita melihat sendiri hasilnya, seperti kita lihat, sangat baik, secara keekonomian juga masuk, bisa merekrut banyak sekali SDM tenaga kerja kita. Dan hasilnya per hektare per tahun bisa bersih kurang lebih puluhan juta rupiah, ini bisnis dan pemberdayaan kelompok tani yang bagus,” tutur RBH.
Oleh karena itu, H. Budi Hermawan dalam waktu dekat akan memperluas lahan yang dapat digunakan untuk menanam sorgum sehingga tidak bergantung pada bahan pangan lainnya.
“Tim RBH selain tanam sorghum dan berhasil juga sudah mencoba jagung juga cukup berhasil. Dan untuk sorghum sangat berhasil karena memang sebelumnya tanaman ini sudah bertumbuh baik dan ditanam oleh para petani kita ( tim RBH ),” ujarnya.
“Kita akui memang tidaklah mudah untuk mencapai kesuksesan panen sorghum, banyak uji coba dan kendala. Dan Alhamdulillah kembali kami tim RBH sudah menemukan problemnya apa saja sudah ketemu. Rencananya kita akan memperbesar tanaman sorghum ini di kecamatan kecamatan lain di Purwakarta,” tuturnya.
Diwawancara dilokasi berbeda, KH. Aep Saepudin atau kerap disapa Bah Yai yang diketahui sebagai ketua Tim RBH dimintai keterangan soal penanaman Sorghum oleh Tim RBH mengaku cukup puas dengan kinerja tim RBH.
“Mungkin di Purwakarta kami (Tim RBH) bukanlah yang pertama menanam Sorghum, tetapi kami yakin dan optimis jika tim RBH akan menjadi yang permata berhasil menanam Sorghum di Purwakarta, Dan penanaman itu sudah kami mulai sejak satu tahun yang lalu ( 2022 ),” pungkasnya.(mas)