Surya Paloh di Pesantren

Surya Paloh di Pesantren
0 Komentar

Selain “dagang” gagasan. Surya juga fasih bicara media dan pesantren. Darah Aceh tentu tak asing dengan dunia pesantren. Dunia santri. Kemanusiaannya terasah. Maka di banyak membenahi sekolah dan madrasah di Aceh.

Itulah sebabnya saat Tsunami Aceh, Surya terdepan mengabarkan melalui medianya. Media Indonesia dan Metro TV. Juga menghimpun donasi khusus untuk membantu para korban bencana.

Bencana yang melambungkan presenter Nana–Najwa Shihab. Juga melalui media milik Surya Paloh: Media Indonesia, saya dan para santri bisa tahu informasi tentang Tsunami.

Baca Juga:Berikut Pengurus Pusat Partai Gelora, Dedi Mizwar Gabung?Komisi II DPRD Purwakarta Nilai Bapenda Lemah, Kecewa Pengusaha Tambang Tidak Transparan

Begitu pedulinya terhadap para santri, Surya Paloh mengirim gratis ribuan eksemplar koran Media Indonesia untuk para santri. Saya gembira. Juga semakin mengagumi sosok Surya Paloh.

Setiap hari saya baca di kamar (kobong). Juga di bawa ke sekolah. Dari Media Indonesia saya tahu perang Afganistan. Detik-detik moncong meriam membombardir Afganistan di malam hari. Saat isu terorisme mencuat.

Walau koran gratis tidak berlangsung lama, tapi cukup bagi saya membuka wawasan. Membuka “dunia luar” ke dalam dunia pesantren.

Karena koran itulah, pemikiran jari terbuka. Suatu terobosan yang radikal. Yang dilakukan pesantren. Yang dilakukan Surya Paloh.

Karena koran itulah, terbawa ke alam bawah sadar. Saya bekerja di perusahaan koran. Hingga sekarang.

Tapi belum brewokan seperti Bang Surya. Belum mendirikan partai atau bergabung ke partai. Apalagi menjadi Ketum tiga periode barturut-turut.

Selamat Bang Surya, menjadi Ketum Nasdem lagi.
Terimakasih.
Dari santri yang mendapat subsidi koran.
15 tahun lalu.(*)

Penulis: Lukman Enha–Pimred Pasundan Ekspres

Laman:

1 2
0 Komentar