Ragam Komunitas Bersatu di Ruang Kolektif

Ragam Komunitas Bersatu di Ruang Kolektif
TAMPILKAN KARYA: Beberapa komunitas di Subang bagian barat, saat menampilkan beberapa karya mereka dan komitmen untuk bersama-sama membangun ruang kolektif. INDRAWAN/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Geliat komunitas di wilayah Subang paling Barat, tidak bisa dianggap biasa-biasa. Kekompakan, dan spirit mereka banyak menciptakan kegiatan-kegiatan sosial yang patut diacungi jempol, meski diadakan secara organik dan swadaya.

Seperti yang dilakukan pada 28 Oktober lalu misalnya, bertepatan dengan sumpah pemuda, berbagai komunitas yang didominasi oleh para pemuda di wilayah sana berkomunal, menciptakan sebuah event sebagai media silaturahmi mereka, sekaligus memaknai hari sumpah pemuda.

Para komunitas yang masing-masing memiliki konsentrasi tersebut, menampilkan apa yang selama ini mereka geluti, atau lebih seperti ajang mempresentasikan kegiatan yang selama ini mereka kerjakan sendiri-sendiri.

Baca Juga:Desa Muara, Miliki Produk Unggul Oleh-oleh Khas CilamayaBahas Pola Asuh Anak, Panatagama Islamic School Akan Datangkan Kak Seto

Yogi Arya Perdana Putra, sebagai inisiator berlangsungnya silaturahmi lintas komunitas di sana menjelaskan, kegiatannya melibatkan 19 Komunitas di wilayah Purwakarta, Subang, Karawang, dan berlangsung dengan berbagai aksi seperti donor darah, penanaman pohon, safety riding, freestyle, musik, puisi, teater, edukasi hewan & lingkungan, dan pameran, juga workshop oleh KJL Handycraft, serta lukis limbah oleh Bastian Riyadhi.

“Ini merupakan cara kami kembali memaknai 3 kalimat sakti yang diikrarkan 91 tahun lalu, mengingat tantangan kaum muda masa kini bukan lagi terletak pada perang fisik, mengangkat senjata melawan penjajah di medan perang, tetapi lebih kepada perjuangan memantapkan prinsip-prinsip kebangsaan (nasionalisme), yang telah diwariskan founding father bangsa ini, untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan nyata sehari-hari, secara murni dan konsekuen,” jelasnya

Selain itu, bagi Yogi Arya, ajang tersebut juga merupakan pemamfaatan ruang publik, sebagai ruang kehidupan sosial kemasyarakatan, yang dewasa ini semakin minim ditemukan di wilayahnya, karena habis oleh industri yang tumbuh dan berkembang di sana. Padahal ruang publik keberadaannya sangat penting untuk mengkontruksikan opini terkait hidup bersama, baik dalam skala kecil maupun besar.

Dia menambahkan bahwa ajang tersebut, sebagai media bagi seseorang atau komunitas untuk menjalin relasi dengan siapa saja, mengkonsumsi berbagai hal sebagai pemenuhuan kebutuhan dirinya atau kelompoknya.

“Jelas membawa dampak positif, apalagi sekarang setiap seseorang atau kelompok lebih nyaman untuk berelasi di dunia maya, ketimbang membangun relasi dalam dunia nyata. Sekarang yang terjadi ini, orang semakin mengasingkan diri dengan dunia nyata, dan menceburkan diri di dunia maya,” tambahnya.

0 Komentar