Jika direnungkan, Ibu Epon menuturkan, ngopak menjadi tradisi hajat yang erat kaitannya dengan hidup bersama khas masyarakat desa. Dia merasakan betul saling pedulinya para tetengga, ketika saling membantu membuat opak, tanpa pamrih dalam bentuk apapun. Bahkan dia mengklaim bahwa kegiatan ngopak bisa dijadikan tolak ukur menilai seseorang. Apakah dia baik atau tidak dalam menjalani kehidupan sehari-hari di lingkungannya?
“Ya biasanya memang begitu. Kalau orangnya yang akan hajat tidak guyub dengan tetangga, yang bantu ngopaknya juga suka seada-adanya. Meskipun kalau di sini selalu ramai,” pungkasnya.(*/vry)