PASUNDAN EKSPRES – Uang logam kuno bisa dijual dengan harga fantastis di kisaran Rp 100 juta-Rp 200 juta. Benarkah demikian? Yuk, cari tahu lewat artikel di bawah ini.Saat ini, uang logam kuno justru banyak diburu opeh para kolektor yang ingin mengoleksi barang bernilai sejarah tinggi tersebut. Uang logam indonesia memang memiliki banyak jenisnya.
Sebut saja uang logam 1000, uang logam 100 rupiah, dan uang logam 500, yang kini banyak diburu oleh para kolektor uang kuno. Kedua jenis uang logam tersebut hanya sebagian dari daftar uang logam kuno RI di bawah ini yang kolektor cari. Check this out!
Ciri-Ciri Uang Logam
Mengutip dari buku Bank dan Lembaga Keuangan Modern Lainnya (2020) karya Syafril, dibanding uang kertas, uang logam memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil.
Baca Juga:Resep Capcay Goreng, Menu Sehat dan Simpel untuk Keluarga7 Uang Rupiah Lama Tidak Berlaku Lagi Tahun Depan, Buruan Tukar ke Bank
Adapun salah satu kelebihan uang logam adalah bahannya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil.
Berbeda dnegan uang kertas, uang logam terbuat dari aluminium, emas, perak, perunggu, atau bahan sejenisnya.
BACA JUGA: 8 Uang Logam Kuno Indonesia yang Bikin Kolektor Rela Keluar Duit Puluhan Juta
Jenis Uang Logam Kuno yang Kolektor Cari Selama ini
- Uang logam 25 bergambar pala (1996)
- Uang logam 50 bergambar Cenderawasih (1971)
- Uang logam 1000 bergambar kelapa sawit (1993)
- Uang logam 500 bergambar bunga melati (1992)
- Uang logam 100 rupiah bergambar wayang dan rumah gadang (1978)
- Uang koin emas gambar Presiden Soeharto (1995)
- Uang koin 250 (1971)
- Uang koin bunga melati Rp100 (1991)
- Uang koin bunga melati Rp50 (1991)
- Uang koin emas gambar Presiden Soekarno-Hatta (1970)
- Uang koin Rp10.000 (1974)
- Uang koin Indonesia Belanda 5 Gulden (1939)
BACA JUGA: Uang Logam Kuno Indonesia Termahal Ini Jadi Incaran Kolektor
Kata Bank Indonesia (BI): Uang Kuno dan Jadul Berharga Rp 100 Juta
Kata Bank Indonesia (BI): uang logam kuno Indonesia memiliki nilai tukar yang tinggi. Namun, sebagian masyarakat yang belum mengetahui fakta tersebut menganggap uang logam tidak berarti dan tidak bernilai.
“Masyarakat menganggap logam itu seperti uang kecil yang tidak berarti, sebagian menganggap logam itu bukan alat tukar karena nilainya yang kecil,” ungkap Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim.