Video Game Baru yang Menggambarkan Perang Israel-Hamas Menimbulkan Kontroversi

Video Game Baru yang Menggambarkan Perang Israel-Hamas Menimbulkan Kontroversi
Video Game Baru yang Menggambarkan Perang Israel-Hamas Menimbulkan Kontroversi
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES- Sebuah video game baru yang menggambarkan perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militer Hamas di Gaza telah menimbulkan kontroversi di media sosial.

Video game tersebut, berjudul Fursan al-Aqsa: The Knights of the Al-Aqsa Mosque atau Fursan al-Aqsa: Para Ksatria Masjid Al-Aqsa, saat ini dapat dimainkan di Steam, pusat distribusi video game milik perusahaan Valve.

Dalam video game tersebut, pemain berperan sebagai seorang pejuang Hamas yang berjuang melawan Israel. Pemain dapat menggunakan berbagai senjata, termasuk senapan, granat, dan roket, untuk menyerang pasukan Israel.

Baca Juga:Ikan Pari Jawa Punah, Bukti Ancaman Perubahan Iklim dan Aktivitas ManusiaLibur Natal dan Tahun Baru, Catat Jadwal Buka Tutup Bank BNI, BCA, BSI, BRI, dan Mandiri

Akun LibsofTikTok di X (sebelumnya Twitter), membagikan video game tersebut dengan keterangan yang berbunyi, “GRAFIS: Video game yang tersedia di @Steam memungkinkan pemain untuk melakukan simulasi menjadi teroris Hamas yang membunuh orang Yahudi di Kota Tua Yerusalem sambil meneriakkan ‘Allahu Akbar.’

Lusinan komentar mendukung seruan untuk gnocde terhadap orang Yahudi. Ini tersedia untuk dimainkan anak-anak Anda.”

Keterangan tersebut memicu berbagai reaksi di media sosial. Banyak orang yang mengecam video game tersebut karena mempromosikan terorisme dan antisemitisme.

Dalam deskripsi game tersebut, terdapat disclaimer yang berbunyi “PERMAINAN INI TIDAK MEMPROMOSIKAN” TERORISME “, ANTISEMITISME, BENCI TERHADAP YAHUDI ATAU KELOMPOK LAINNYA, INI ADALAH PESAN PROTES TERHADAP PENCAPAIAN MILITER ISRAEL DI TANAH PALESTINA.

FURSAN AL-AQSA ADALAH A VIDEO GAME TENTANG PERANG SEPERTI BANYAK GAME LAIN DI SINI DI STEAM (ENAM HARI DI FALLUJAH, CALL OF DUTY DAN LAIN-LAIN).”

Namun, disclaimer tersebut tidak meredakan kontroversi yang terjadi. Banyak orang yang menilai bahwa video game tersebut tetap berbahaya karena dapat mendorong orang untuk melakukan kekerasan.

Game ini dirilis pada April 2022, tetapi baru-baru ini mendapat perhatian lebih di tengah perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Juga:Free Link Twibbon Natal dan Tahun Baru 2024Kode Redeem FF 27 Desember 2023, Klaim Skin Gloo Wall Gratis

Pada tanggal 7 Oktober, Hamas memimpin serangan mendadak terhadap Israel dan Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa negaranya sedang “berperang”.

AS terus memberikan bantuan militer dan kemanusiaan kepada Israel, dan negara lain telah mendorong Israel dan Hamas untuk mencapai gencatan senjata.

0 Komentar