Waspada Penularan Penyakit Difteri, Dua Anak di Kecamatan Pamanukan Subang Dirawat di Rumah Sakit

Waspada Penularan Penyakit Difteri, Dua Anak di Kecamatan Pamanukan Subang Dirawat di Rumah Sakit
KOORDINASI: Tim tenaga kesehatan saat berkoordinasi di Puskesmas Pamanukan untuk mencegah meluasnya penyakit difteri. CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Dua anak di Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang terdiagnosa terinfeksi difteri. Difteri merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Penderita akan merasakan sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan.

Saat ini anak yang berasal dari Desa Rancahilir dalam penanganan RS Hasan Sadikin dan satu anak yang berasal dari Desal Mulyasari dalam penanganan RSUD Subang.

“Kondisi kedua anak ini yang di Hasan Sadikin maupun yang di RSUD Subang alhamdulillah sudah membaik,” terang Kepala Puskesmas Pamanukan dr. Bachtiar Rivai kepada Pasundan Ekspres (5/10).

Baca Juga:SMPN 6 Subang Mulai Terapkan Kurikulum MerdekaPutra Purwakarta Jabat Komandan Grup C Paspampres

Menurutnya, dinas kesehatan bersama Puskesmas Pamanukan sudah berkoordinasi dan sudah melakukan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD). Ada yang menjadi kontak erat ataupun yang pernah kontak dengan kedua pasien tersebut.

“Kemarin kita sudah melakukan penyelidikan epidemiologi, kita screening, kita periksa kelurganya kemudian teman sekolahnya. Kemudian untuk pencegahan yang kontak erat tersebut sudah kita berikan obat sebagai pencegahan agar tidak terinfeksi difteri,” jelasnya.

Dokter Bachtiar berharap, masyarakat khususnya para orang tua harus waspada. Para orang tua harus lebih memperhatikan imunisasi anak sejak dini untuk mencegah penyakit ini.
“Jadi untuk anak-anak di bawah satu tahun wajib mendapatkan imunisasi difteri pada usia 2-4 bulan. Ada namanya imunisasi booster untuk difteri di usia 18 bulan. Selesai itu nanti harus imunisasi lagi di saat usia sekolah di kelas 1,2, dan 5,” terangnya.

Jadi, lanjut dr. Bachtiar, diharapkan masyarakat tidak ada lagi yang anti vaksin, karena ini untuk kebaikan kita bersama, untuk kesehatan kita bersama. Bilamana sudah terbentuk imun di dalam tubuh anak bisa melindungi anak-anak yang lain juga.

“Masyarakat tetap tenang, biasakan selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebagai upaya pencegahan juga ketika banyak kerumunan diusahakan memakai masker,” imbuh dr. Bachtiar.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr. Maxi mengatakan, menerima laporan adanya kasus difteri pada 30 September 2023.

“Kami tanggal 30 September mendapat laporan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin bahwa ada kiriman pasien dari Kabupaten Subang, seorang anak laki-laki umur 9 tahun dari Desa Rancahilir, Kecamatan Pamanukan dengan diagnosa Difteri,” terangnya.

0 Komentar