10 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Daerah Asalnya

10 Makanan Tradisional Khas Indonesia dan Daerah Asalnya
0 Komentar

Lumpia Semarang ini jika dilihat dari tampilan luar sama halnya dengan lumpia pada umumnya, perbedaannya hanya terletak pada isinya. Lumpia pada umumnya hanya menggunakan rebung atau sayuran seperti kecambah, wortel atau kubis. Sedangkan lumpia Semarang isinya lebih lengkap dan memiliki citarasa yang berbeda dengan lumpia lainnya.

Rebung yang digunakan yaitu rebung dari bambu muda pilihan, sehingga memiliki tekstur yang renyah dan empuk saat dimakan. Hal itu yang membuat lumpia Semarang sangat diminati. Lumpia Semarang terdiri dari dua macam yaitu lumpia basah dan lumpia goreng. Perbedaannya terletak pada kulit lumpianya yang digoreng atau tidak.

Lumpia basah sangat cocok dinikmati bagi Anda yang sedang diet dan menghindari makanan gorengan. Kulit lumpia yang digunakan yaitu kulit lumpia yang dibuat dari bahan adonan khusus. Sehingga setelah digoreng terasa kerenyahannya. Selain itu, jika dipadukan dengan isi lumpia maka rasanya menjadi semakin nikmat, gurih, lezat dan membuat sensasi rasa yang khas.

Baca Juga:Alasan Ekonomi Pemerintah Abaikan Kesehatan RakyatKabupaten Karawang Jadi Tempat Babak Kualifikasi Liga 1 Pro Evolution Soccer 2020

Lumpia Semarang lebih nikmat jika disajikan selagi hangat, karena kerenyahannya lebih terasa. Biasanya disajikan bersama cabai rawit hijau, saus atau acar. Saos yang digunakan untuk menikmati lumpia terbuat dari bawang putih, tepung maizena, gula merah, gula, dan garam.

10. Gudeg Yogyakarta


Gudeg adalah makanan tradisional khas daerah Yogyakarta dengan bahan dasarnya dari nangka muda yang dipotong-potong kemudian dimasak bersama bumbu rempah-rempah dan santan. Proses memasak makanan ini membutuhkan waktu yang lama bahkan berjam-jam.

Gudeg paling cocok dinikmati dengan nasi hangat dan tambahan sambel. Biasanya gudeg dapat dicampur dengan tahu, telur rebus, ayam goreng dan lain-lain. Ciri khas dari gudeg jogja yaitu berwarna kecoklatan, karena proses memasaknya menggunakan daun kelor. Sebenarnya ada dua varian gudeg yaitu gudeg basah dan gudeg kering.

Gudeg basah yaitu gudeg yang disajikan dengan santan agak encer sehingga menghasilkan kuah gurih . Gudeg ini biasanya dinikmati untuk menu sarapan pagi. Sedangkan gudeg kering yaitu gudeg yang disajikan dengan santan kental dan dimasak dengan waktu lebih lama dibandingkan gudeg basah.

0 Komentar