PURWAKARTA-Gempa bumi berkekuatan magnitudo M 4,9 yang terjadi di Bekasi turut mengguncang beberapa wilayah di Jawa Barat pada Rabu (20/8/2025) malam, tak terkecuali di Kabupaten Purwakarta.
Dampaknya, salah satu rumah di Desa Cilangkap, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta mengalami kerusakan akibat guncangan tersebut.Ade Rosyita, warga yang rumahnya terdampak, menceritakan detik-detik saat gempa terjadi. Di mana, saat itu ia sedang beristirahat di dalam rumah bersama anaknya.”Lagi tiduran, mau wudhu, tiba-tiba terasa ada bencana. Guncangannya kencang, kami langsung lari keluar rumah,” kata Ade kepada wartawan saat dijumpai di rumahnya, Kamis (21/8/2025).Menurut Ade, bagian rumah yang mengalami kerusakan meliputi atap, kamar tidur, kamar mandi, serta dinding bagian belakang rumah yang ambrol.Ade pun harus memasang tiang yang terbuat dari bambu untuk menghindari hal yang tidak diinginkan bila terjadi kembali gempa susulan.Ia memperkirakan kerugian mencapai sekitar Rp20 juta. Beruntung, tidak ada korban luka karena seluruh penghuni berhasil keluar rumah tepat waktu. ”Alhamdulillah engga ada yang terluka, kami sudah di luar rumah,” ujar Ade.Menanggapi adanya satu rumah warga terdampak gempa, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Heryadi Erlan menyampaikan, pihaknya telah melakukan asesmen di lokasi kejadian.”Kami langsung menindaklanjuti laporan rumah roboh tersebut. Hasil asesmen menunjukkan bahwa selain adanya guncangan gempa, kondisi bangunan yang sudah lapuk turut menjadi faktor rusaknya bangunan, khususnya di bagian dapur,” ucap Abah Erlan, panggilan akrabnya.
Meski begitu, sambungnya, kerusakan yang terjadi masih dikategorikan sebagai rusak ringan.Abah Erlan juga memastikan bahwa dua bendungan besar di wilayah Purwakarta, yakni Waduk Jatiluhur dan Cirata, dalam kondisi aman.”Kami sudah berkoordinasi dengan PJT II, BPD Provinsi Jawa Barat, dan BNPB. Alhamdulillah, kedua bendungan sebagai objek vital nasional tetap aman pascagempa,” kata dia.Adapun saat ini, lanjutnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah Jawa Barat. ”Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta segera melaporkan bila menemukan kerusakan atau potensi bahaya lain akibat gempa,” ujar Abah Erlan.(add)