7.782 Nelayan Terdampak Pencemaran Minyak, 4.993 Hektare Tambak Rusak

7.782 Nelayan Terdampak Pencemaran Minyak, 4.993 Hektare Tambak Rusak
TERDAMPAK: Sebanyak 7.782 Nelayan, 1.689 perahu dan 4.993 hektare tambak di 10 desa terdampak pencemaran minyak pertamina. USEP SAEPULOH/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG-Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) menyatakan, sebanyak 7.782 nelayan yang terdampak pencemaran minyak pertamina. Selain itu, tumpahan minyak itu juga telah mencemari terumbu karang dan hutan mangrove.

“Berdasarkan pendataan sementara ada 7.782 nelayan dan 1.689 perahu yang terdampak tumpahan minyak. Mereka tersebar di 12 Desa,” ujar Kepala DKP Karawang, Hendro Subroto.

Selain itu, lanjut Hendro, pencemaran juga berdampak pada 4.993 hektare tambak di 10 desa. Akibatnya, usaha 927 petambak terganggu. Tumpahan oil spill juga berdampak pada 108,2 hektare tambak garam milik 64 petani tambak di 3 desa.

Baca Juga:Bapeda Pasang Tapping Server di HotelPeserta Lulus CPNS Diminta Mengundurkan Diri

Dijelaskan, jumlah terumbu karang yang terdampak tumpahan minyam mencapai 234 hektare yang tersebar di 8 wilayah. Rinciannya, terumbu karang Karang Kapalan 48 hektare, Karang Bengkok 18 hektare, Karang Badengan 27 hektare, Karang Grabad 25 hektare, Karang Sedulang 37 hektare, Karang Areng 18 hektare, Karang Meja 29 hektare dan gugus Pulo Pasir 32 hektare.

Sementara, kata Hendro, area mangrove yang terindikasi tercemar minyak mentah ada 10 lokasi. Rinciannya hutan mangrove Cemarajaya 16 hektare, Sedari 3.897 hektare, Sukajaya 57 hektare, Sukakerta 78 hektare, Muara 108 hektare, Tanjung Pakis 2.989 hektare, Tambaksari 1.967 hektare, Muara Baru 256, Pusakajaya Utara 2.890 hektare dan Sumber Jaya 1.245 hektare.

“Informasi dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang ada 5000 bibit mangrove yang baru ditanam mati kena minyak,” kata Hendro. (use/ded)

0 Komentar