Atasi Kekurangan Air, Pemdes Bangun Pipanisasi

Atasi Kekurangan Air, Pemdes Bangun Pipanisasi
SEDOT AIR: Kepala Desa Rancasari H. Ujang Waridin bersama dengan Wakil Dusun, Ketua RT serta Kelompok Tani saat tengah membuat pipanisasi untuk mengairi sawah. YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

Realisasi Dana Desa

SUBANG-Berusaha untuk mengatasi kekurangan air, Pemerintah Desa Rancasari realisasikan kegiatan pipanisasi pada sawah di Blok Jepun Desa Rancasari Kecamatan Pamanukan. Saluran pipa yang ditopang mesin Dongfeng dibuat sepanjang 570 meter itu, untuk mengairi sekitar 50 hektare sawah di lokasi tersebut.

Kepala Desa Rancasari, H. Ujang Waridin yang ditemui dilokasi menuturkan, kegiatan pipanisasi tersebut didanai dari Dana Desa Tahap II. Kegiatan pipanisasi tersebut dilakukan untuk membantu para petani agar bisa tanam.

“Ini dianggarkan dari Dana Desa Tahap II, pipanisasi ini dilakukan untuk mengairi sawah sekitar 50 hektare di Blok jepun,” ucap H. Ujang Waridin.

Baca Juga:Pemcam Fasilitasi Gempungan Diburuan Urang LemburRapat Minggon Upaya Tingkatkan Pelayanan

Menurutnya, dilokasi sawah tersebut kini kekurangan air karena dari Saluran yang berasal dari wilayah Mariuk, Tambakdahan alami kesulitan air. Untuk itu, pihak desa menganggarkan pipanisasi ini untuk membantu pengairan sawah tersebut.

“Sumbernya itu dari Mariuk tapi kan kondisi airnya juga sama susah, blok sawah itu kalau tidak dibantu dompleng (dongfeng) tidak akan bisa tanam, kita ambil dari Kali Kamal airnya,” ucap H. Ujang Waridin.

Pipanisasi tersebut akan dibuat permanen untuk keperluan dimasa mendatang ketika musim tanam gadu tiba. Namun ketika musim tanam rending, kondisi air terbilang tidak ada masalah. Hanya ketika kemarau tiba, masalah air ini menjadi kesulitan petani.

“Ini nanti dibuat permanen, tidak adapa-apa tidak menganggu saluran, sebab kalau musim rending itu air banyak, kalau musim kemarau justru susah air,” ujarnya.

Program pipanisasi dari Dana Desa sendiri katanya dilakukan di dua titik yakni Blok Jepun serta Blok Jarakosta. Namun untuk di Blok Jarakosta, memakai dinamo lsitrik dan saat ini telah berjalan dan sawah sudah mulai terairi.

“Ini di Kali Kamal ini terbilang bebas airnya, dari saluran irigasi ini pun membuangnya ke Kali Kamal, nah kalau musim kemarau ini, air dari Kamal ini yang suka disedot pakai pompa oleh petani atau dongfeng” bebernya. (ygi/sep)

0 Komentar